Ustadz Abdul Somad
Benarkah Ustaz Abdul Somad Dipecat dari Dosen UIN Suska Riau Karena Bertemu Prabowo? Ini Kata Rektor
Kabar pemecatan Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) di Pekanbaru beredar luas
Benarkah Ustaz Abdul Somad Dipecat dari Dosen UIN Suska Riau Karena Bertemu Prabowo? Ini Kata Rektor
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kabar pemecatan Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) di Pekanbaru beredar luas di masyarakat.
Penyebabnya adalah pertemuan ustadz kebanggaan Riau ini dengan salah satu calon presiden sebelum hari pencoblosan.
Sementara, Akhmad menerima surat tersebut pada 2 Mei 2019.
Baca: Ini Penjelasan Rektor UIN Suska Riau Terkait Kabar Pemecatan Ustaz Abdul Somad Sebagai Dosen
Baca: PENJELASAN Lengkap Soal Ustadz Abdul Somad, REKTOR UIN Suska: Hanya Klarifikasi Tidak Ada PEMECATAN
Baca: Rektor UIN Suska Riau Tunggu Jawaban Ustaz Abdul Somad Klarifikasi Dukungannya ke Capres Nomor 02
"Isi suratnya, mohon rektor mengklarifikasi terkait dengan dialognya UAS dengan salah satu paslon. Itu aja sih. Tidak ada yang lain. Tidak ada pemecatan, seperti informasi yang beredar saat ini," sebut Akhmad saat dihubungi via telepon, Rabu (8/5/2019).
Menindaklanjuti surat tersebut, dia mengaku sudah mencoba menghubungi UAS untuk diminta klasifikasi. Namun, saat ini UAS belum bisa dihubungi.
"Kita tanggal 6 Mei sudah memanggil UAS. Tapi sampai sekarang WA (WhatsApp) saya enggak dijawab, telpon enggak diangkat, gitu kan. Jadi, Insya Allah besok pagi, Kamis (9/5/2019) akan kita panggil lagi untuk diminta klasifikasi. Kan di surat itu dikasih waktu 14 hari. Jadi besok kita panggil lagi," sebut Akhmad.
"Ya, masih dosen. Dia itu sekarang, posisi administrasinya sedang S3 di Sudan. Selama tiga tahun ia akan belajar disana. Surat izin tugas belajarnya ada," jelas Akhmad.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, UAS bertemu dengan Prabowo di hari menjelang Pilpres 2019.
Dikutip dari Warta Kota, dalam pertemuannya tersebut, Prabowo tampak menangis saat UAS menceritakan mimpi para ulama di Pilpres 2019.
Pada video pertemuan yang diunggah di kanal YouTube Tafaqquh Video, 11 April 2019 itu, UAS tidak menyatakan dukungan terbuka kepada Prabowo.
UAS hanya menceritakan pengalamanya dalam bertemu banyak orang termasuk ulama yang melihat kemenangan Prabowo di Pilpres 2019.
"Ini ulama-ulama yang tidak perlu materi, saya biarkan dia baca hati saya, mereka berbisik 'saya 5 kali mimpi ketemu dia, saya tanya siapa? Prabowo', kalau mimpi 1 kali boleh jadi dari setan, tapi dia mimpi 5 kali lihat bapak, saya bilang dari Allah," jelas UAS.
Pada awal video pertemuan tersebut, tampak Prabowo menanyakan apa yang dilihat oleh UAS saat keliling Tanah Air.
"Terimakasih ustaz bisa jumpa dengan saya, saya mengikuti ustaz sudah banyak keliling Indonesia, apa yang ustaz lihat selama keliling Indonesia, akhir-akhir ini?" tanya Prabowo.
UAS pun menuturkan bahwa di manapun dia ceramah, kebanyakan jamaah mengacungkan dua jari.
"Saya susah kadang awali ceramah itu, mari kita dengar tausyiah dari Abdul Somad, begitu saya naik ke atas semua orang 'Ustaz' (mengacungkan jari dua), saya bilang kalian kan punya jari 10, kenapa yang kalian angkat cuma?" ungkap UAS.
Hal itu tentu saja diucapkan UAS untuk menetralisir ceramahnya.
"Karena ini kan ada Panwaslu, Bawaslu, saya tidak ingin tabligh akbar itu menjadi politik," jelasnya.
"Sampai protokol bilang jamaah tolong jangan acungkan jari, itu di mana-mana, bahkan kalau shalawat juga (jari dua) gini lagi, astaghfirullah," katanya melanjutkan.
Mendengarnya, Prabowo lantas menanyakan di mana tempat kejadian seperti itu berlangsung.
Lebih lanjut, UAS berpesan kepada Prabowo agar menjadi pemimpin yang adil.
"Ini ada satu keranjang amanah, ijtima ulama mengamanahkan, tapi umat juga, dalam keranjang ini ada pisau, buah, bunga dan pena," kata UAS memberi gambaran.
Menurut UAS, terdapat dua pesan dari Allah SWT, yakni amanah dan adil.
"Bapak letakkan dua amanah ini, yang pisau bapak beri ke anak muda karena mereka akan pergi ke hutan berburu, buah beri ke anak-anak supaya fresh, bunga beri ke anak gadis supaya beri ke suami, sedangkan pena bapak beri ke ulama agar menulis," beber UAS.
"Adil, jangan bapak beri terlalu besar jangan terlalu kecil, mudah-mudahan bapak termasuk pemimpin yang adil," sambungnya.
(Gridhot.ID/Siti Nur Qasanah)
Artikel ini telah tayang di gridhot.id dengan judul Cerita Rektor UIN Suska Riau yang Susah Menghubungi Ustaz Abdul Somad Pasca Beredar Kabar Pemecatan Sebagai Dosen
