Pantas Saja Mike Tyson jadi Petinju Spesialis KO, Ternyata Beginilah Porsi Latihannya

Pantas Saja Mike Tyson jadi Petinju Spesialis KO, Ternyata Beginilah Porsi Latihannya

TRIBUNPEKANBARU.COM- Kemenangan demi kemenangan ditorehkan Mike Tyson saat ia berusia 20 tahunan.

Dengan cepat ia menjadi petinju proffesional yang ditakuti.

Tyson bahkan beberapakali dengan mudahnya menjatuhkan lawannya lewat pukulan yang mematikan.

Aura tak terkalahkan sudah jelas terpancar dari diri seorang Mike Tyson di masa kejayaannya.

Hampir dari setiap pertarungan, Iron Mike selalu sukses membuat lawannya terkapar dengan cepat.

DI usia ke-20 tahun, Tyson sukses menjadi juara kelas berat termuda dengan rekor 19-0 dan kesemuanya dia raih melalui kemenangan KO.

Di tahun 90an, Tyson harus diakui menjadi teror di atas ring tinju. Tapi kenyataannya, terornya tersebut tak dia dapatkan secara instant.

Tyson muda harus melakukan latihan super keras untuk bisa menjadi pemukul yang hebat.

Latihan pertama yang dilaluinya adalah berlari di jam empat pagi. Ada banyak manfaat berlari di jam tersebut salah satunya adalah kurangnya polusi udara sehingga latihan bisa maksimal.

Jika latihan pertama masih menjadi hal yang biasa, maka di latihan yang kedua ini mungkin cukup berat bagi sebagian orang.

Ya, yang kedua adalah Tyson berlatih dari hari Senin hingga Sabtu. Rata-rata, dia berlatih selama 55 jam seminggu atau sekitar sembilan jam perhari.

Yang mantap adalah di latihan yang sangat melelahkan ini Tyson sukses menjadi nutrisi tubuhnya agar tetap terjaga.

Latihan yang ketiga adalah Tyson berlatih menggunakan slip bag. Pola latihan slip bag ini diaplikasikan karena dirasa cocok untuk tubuh gempal Tyson.

Tas ini difungsikan agar Tyson juga menggerakkan kepalanya ketika berlatih. Dengan begini, Tyson mampu terbiasa untuk menghindari serangan lawan sambil melancarkan pukulan kuat.

Pola pelatihan yang terakhir adalah Tyson harus menghafal sebuah kode angka. Ya, kode angka ini adalah kode untuk menunjukkan pukulan yang harus dilakukan Tyson.

"Ketika pelatih memberi tahu saya angkanya, 4-5-6 misalnya, saya tahu persis apa yang saya lakukan," ucap Tyson.

Metode pelatihan ini efektif untuk Tyson dan sang pelatih.

Meskipun metode ini bukanlah metode baru, tapi hanya sedikit petarung yang menggunakan metode ini dalam pertarungan nyata.

Dari segi intelegensi, Tyson adalah petarung yang cerdas. Satu-satunya masalah adalah dia cenderung emosional dan kerap memilih pergaulan yang salah.

Ngefans dengan Anthony Joshua

Legenda tinju, Mike Tyson berujar bahwa dirinya tidak yakin bisa mengalahkan Anthony Joshua jika dirinya bertempur di masa lalu.

Tyson sejauh ini menjadi petarung yang sangat legendaris karena terkenal brutal dan menjadi seorang juara termuda di kelas berat yakni 21 tahun.

Cerita kengerian Mike Tyson pada akhirnya harus berhenti di tahun 2005.

Sementara itu, juara WBO, IBO, IBF, dan WBA (Super), Anthony Joshua punya kepribadian yang beda dibandingkan dengan Tyson yang berapi-api.

Joshua dikenal sebagai petarung yang kalem dan berkepala dingin. Itulah yang membuat Mike Tyson ngefans dengan petinju asal Inggris ini.

Bahkan Tyson tak segan-segan melemparkan pujian untuk Joshua.

"Hei, aku benar-benar menyukainya. Dia seorang yang menghirup udara segar," kata Tyson.

"Dia benar-benar bersih, dia orang bersih, pejuang yang bersih, dan pemukul yang baik. Anda hanya berharap yang terbaik untuknya," lanjut Tyson dikutip dari Give me Sport.

Lantas lebih jauh Tyson berkomentar soal peluangnya untuk mengalahkan Joshua jika seandainya mereka berhadapan.

"Berkelahi dengannya. Saya tidak tahu. Ego saya selalu mengatakan tidak ada yang mengalahkan mu. Tapi kalian melihatnya dan...dia terlihat hebat," ucap Tyson.