Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

SEJARAH HARI INI 21 Mei 1998: Detik-detik Sebelum Mundurnya Presiden Soeharto

Kejutan ke arah mundurnya Soeharto diawali oleh keterangan pers Ketua DPR/MPR Harmoko usai Rapat Pimpinan DPR, Senin (18/5/1998) lalu.

(ARSIP FOTO) KOMPAS / JULIAN SIH
Jenderal TNI (Purn) Soeharto mengucapkan sumpah jabatan usai terpilih kembali menjadi Presiden RI periode 1993-1998, di Jakarta, Kamis (11/3/1995). 

SEJARAH HARI INI 21 Mei: Detik-detik Sebelum Mundurnya Presiden Soeharto

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hari itu, Kamis tanggal 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB, semua orang di Indonesia tertuju pada Istana Merdeka, Jakarta.

Saat itu, Soeharto menyatakan mundur dari Presiden Republik Indonesia setelah 32 tahun menjabat.

Pengumuman pengunduran diri Soeharto pada Kamis pagi itu sesungguhnya tidaklah terlalu mengejutkan, karena sehari sebelumnya sudah ramai dibicarakan bahwa Presiden Soeharto akan mengundurkan diri.

Yang menjadi pertanyaan, apa yang mendorong Soeharto akhirnya memutuskan untuk mundur?

Karena, beberapa hari sebelumnya, Soeharto masih yakin dapat mengatasi keadaan.

Kejutan ke arah mundurnya Soeharto diawali oleh keterangan pers Ketua DPR/MPR Harmoko usai Rapat Pimpinan DPR, Senin (18/5/1998) lalu.

Baca: Tersangka Diperiksa Hampir 9 Jam, Polres Pelalawan Riau Lengkapi Berkas Tindak Pidana Pemilu 2019

Baca: BREAKING NEWS: Polda Metro Tarik SPDP dengan Terlapor Prabowo Subianto Terkait Kasus Dugaan Makar

Baca: Puan Maharani Jadi Ketua DPR RI Usai PDIP Menang Pileg?Ini Perbandingan Gaji Jika Tetap Jadi Menteri

Tanggal 18 Mei 1998

Pukul 15.20 WIB, Harmoko di Gedung DPR, yang dipenuhi ribuan mahasiswa, dengan suara tegas menyatakan, demi persatuan dan kesatuan bangsa, pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana.

Harmoko saat itu didampingi seluruh Wakil Ketua DPR, yakni Ismail Hasan Metareum, Syarwan Hamid, Abdul Gafur, dan Fatimah Achmad.

Namun, kejutan yang disambut gembira oleh ribuan mahasiswa yang mendatangi Gedung DPR itu, tidak berlangsung lama.

Karena malam harinya, pukul 23.00 WIB Menhankam/ Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto mengemukakan, ABRI menganggap pernyataan pimpinan DPR agar Presiden Soeharto mengundurkan diri itu merupakan sikap dan pendapat individual, meskipun pernyataan itu disampaikan secara kolektif.

Walaupun sikap ABRI itu disampaikan setelah Wiranto memimpin rapat kilat dengan para Kepala Staf Angkatan dan Kapolri serta para panglima komando.

Tetapi diketahui bahwa pukul 17.00 WIB Panglima ABRI bertemu dengan Presiden Soeharto di kediaman Jalan Cendana.

Dengan demikian, muncul dugaan bahwa apa yang dikemukakan Wiranto itu adalah pendapat Presiden Soeharto.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved