Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

SEJARAH HARI INI 21 Mei 1998: Detik-detik Sebelum Mundurnya Presiden Soeharto

Kejutan ke arah mundurnya Soeharto diawali oleh keterangan pers Ketua DPR/MPR Harmoko usai Rapat Pimpinan DPR, Senin (18/5/1998) lalu.

(ARSIP FOTO) KOMPAS / JULIAN SIH
Jenderal TNI (Purn) Soeharto mengucapkan sumpah jabatan usai terpilih kembali menjadi Presiden RI periode 1993-1998, di Jakarta, Kamis (11/3/1995). 

Pukul 21.30 WIB, empat Menko diterima Presiden Soeharto di Cendana untuk melaporkan perkembangan.

Baca: Cek Hasil UTBK SBMPTN 2019 Tanggal Ujian 11 dan 12 Mei 2019 Lewat Link Ini

Baca: LIVE Streaming Indosiar Persebaya Surabaya vs Kalteng Putra Liga 1 2019 Malam Ini Pukul 20.30 WIB

Baca: LIVE STREAMING Liga 1 2019 Bali United Vs Bhayangkara Pekan 2 Malam Ini, Live OChannel (Video)

Mereka juga berniat menggunakan kesempatan itu untuk menyarankan agar Kabinet Pembangunan VII dibubarkan saja, bukan di-reshuffle.

Tujuannya, agar mereka yang tidak terpilih lagi dalam kabinet reformasi tidak terlalu "malu". Ia langsung mengatakan, "Urusan kabinet adalah urusan saya."

Akibatnya, usul agar kabinet dibubarkan tidak jadi disampaikan. Pembicaraan beralih pada soal-soal yang berkembang di masyarakat.

Tanggal 19 Mei 1998

Pukul 09.00-11.32 WIB, Presiden Soeharto bertemu ulama dan tokoh masyarakat.

Usai pertemuan, Presiden Soeharto mengemukakan, akan segera mengadakan reshuffle Kabinet Pembangunan VII, dan sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi.

Presiden juga membentuk Komite Reformasi.

Nurcholish sore hari mengungkapkan bahwa gagasan reshuffle kabinet dan membentuk Komite Reformasi itu murni dari Soeharto, dan bukan usulan mereka.

Dalam pertemuan ini, sesungguhnya tanda-tanda bahwa Soeharto akan mengundurkan diri sudah tampak.

Baca: Download Lagu (MP3) Lost Control, Darkside, Lily, On My Way, Video Lagu-Lagu Alan Walker Full Album

Baca: Tuntas!, Hasil Pilpres 2019, Jokowi Unggul di 21 Provinsi, Prabowo Kuasa 13 Daerah, Ini Rinciannya

Baca: BEREDAR Surat Penyidikan Makar Capres 02, BPN: Prabowo Tidak Bisa Dipidana, Pernyataan Dilindungi UU

Namun, ada dua orang yang tidak setuju bila Soeharto menyatakan mundur, karena dianggap tidak akan menyelesaikan masalah.

Pukul 16.30 WIB, Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita bersama Menperindag Mohamad Hasan melaporkan kepada Presiden soal kerusakan jaringan distribusi ekonomi akibat aksi penjarahan dan pembakaran.

Bersama mereka juga ikut Menteri Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng yang akan melaporkan soal rencana penjualan saham BUMN yang beberapa peminatnya menyatakan mundur.

Pada saat itu, Menko Ekuin juga menyampaikan reaksi negatif para senior ekonomi; Emil Salim, Soebroto, Arifin Siregar, Moh Sadli, dan Frans Seda, atas rencana Soeharto membentuk Komite Reformasi dan me-reshuffle kabinet.

Mereka intinya menyebut, tindakan itu mengulur-ulur waktu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved