Kapolri Tito Karnavian Ungkap Provokator Mengaku Dibayar, Total Uang Rp 6 Juta
saat diperiksa, provokator yang mayoritas adalah anak-anak muda ini mengaku dibayar untuk melakukan aksinya.
Polisi sedang memeriksa mereka. Dugaan sementara, mayoritas berasal dari luar Jakarta.
Pukul 3.00 WIB
Sekitar 200 orang berkumpul di KS Tubun. Polri menduga massa tersebut sengaja dipersiapkan. Seketika itu, massa bergerak ke arah asrama Polri di Petamburan.
Mereka menyerang asrama dengan melempar batu, molotov, petasan, botol. Saat itu, asrama dijaga petugas piket.
Massa dihalau dengan tembakan gas air mata. Meski dihalau, massa malah masuk ke asrama dan melakukan pengerusakan.
Mereka sampai membakar kendaraan yang terparkir.
Sebanyak 14 kendaraan dibakar (11 mobil diantaranya adalah mobil pribadi dan sisanya mobil dinas).
Selain itu, sebanyak 11 kendaraan lainnya rusak.
"Kita amankan 11 orang dari ratusan massa yang diduga provokator," kata Iqbal.
Pukul 5.00 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mendatangi lokasi asrama.
Di lokasi, Kepolisian menemukan sejumlah orang yang terluka.
Polisi sedang memastikan informasi adanya orang yang meninggal.
Dari rangkaian penanganan, Kepolisian mendapatkan sejumlah fakta. Iqbal mengungkapkan, orang-orang yang diamankan mayoritas berasal dari Jawa Barat, Banten, hingga Jawa Tengah.
Setelah digeledah, kata Iqbal, ditemukan amplop yang berisi uang.
Fakta lain, Kepolisian menemukan satu unit ambulans berlogo salah satu partai yang berisi batu dan berbagai alat.
Kepolisian sedang mendalami semua temuan tersebut.
Menurut Iqbal, ada sejumlah informasi lain yang belum bisa diungkapkannya karena masih didalami. Pihaknya berjanji akan menjelaskan nantinya kepada publik. (Kompas.com)
Temukan kami di Facebook dan Instagram