Berita Riau
Galopuong Ondam Kampar Riau Cocok untuk Berbuka dan Sajian Hari Raya Idul Fitri 1440 H Lebaran 2019
Galopuong Ondam yang merupakan makanan khas Kampar Riau cocok untuk berbuka dan sajian saat Hari Raya Idul Fitri 1440 H atau Lebaran 2019
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nolpitos Hendri
Lishaizar menerangkan, saat ini tidak banyak warga Inhu yang mengetahui cara pembuatan bolu berendam.
"Bolu berendam terbuat dari tepung gandum, telor, dan gula. Tapi untuk membuatnya harus pas, karena meski membutuhkan telor yang banyak tapi tidak anyir," kata Lishaizar.
Hal inilah yang membuat tidak banyak orang yang mengetahui cara pembuatan bolu berendam.
Terlebih lagi bolu berendam tersebut tidak hancur saat direndam air gula, membuat rasa manis bolu begitu terasa.
Saat ini Disporapar Inhu terus memperkenalkan bolu berendam sebagai kuliner khas Inhu kepada masyarakat luas.
Baca: UMAT ISLAM di Pekanbaru Gelar SHOLAT GAIB untuk Almarhum Ustaz Arifin Ilham di Masjid Al Falah
Baca: PANGGILAN Akrab Almarhum Ustadz Arifin Ilham kepada Gubri Syamsuar, Ada Anak Menangis Minta Salaman
Baca: KISAH Pelarian Bayu Kabur Saat TAHANAN RUSUH di Rutan Siak Riau, Dua Hari BERJALAN KAKI Tanpa Makan
Baca: Berhubungan BADAN Malam Ramadhan Namun Kesiangan, Ini HUKUM dan Penjelasan Sesuai Hadits dan Sunnah
"Setiap acara-acara, bolu berendam kita sajikan kepada para tamu, sehingga masyarakat semakin mengenal kuliner khas Inhu tersebut," kata Lishaizar.
Berbeda dengan bolu berendam, salah satu makanan khas warga Melayu di Kabupaten Inhu yang kini hampir hilang adalah haluwe.
Haluwe seperti manisan buah, resepnya juga diperkirakan berusia ratusan tahun.
Lishaizar berkata saat dirinya kecil masih sering menikmati haluwe.
"Ada beberapa haluwe yang pernah saya cicip, haluwe buah kates atau pepaya, haluwe pala, dan haluwe kundur. Rasanya enak," kata Lishaizar.
Persoalannya kini makanan khas saat lebaran itu semakin sulit ditemui, karena tidak banyak warga yang mengetahui bagaimana cara pembuatan haluwe.
Disamping itu bahan baku buah-buahan haluwe juga jarang ditemui kini.
"Kalau saat musim buah kundur mungkin baru bisa buat haluwe kundur, terus kalau untuk membuat haluwe kates pemilihan buah pepayanya harus pas," kaga Lishaizar.
Baca: ANAK YATIM Ditabrak PELAJAR di Inhu Riau, Bukan Peserta BPJS Kesehatan, Kini Ia Butuh Bantuan Biaya
Baca: FEATURE - Menikmati Air dan Udara Sejuk dan Pemandangan Tepi Sungai yang Hijau di Grand Canyon Riau
Baca: VIDEO Kenangan Ustadz Abdul Somad Ceramah Bersama Ustaz Arifin Ilham dan Ada Kapolri Tito Karnavian
Baca: UMAT ISLAM di Pekanbaru Gelar SHOLAT GAIB untuk Almarhum Ustaz Arifin Ilham di Masjid Al Falah
Dirinya berkata terakhir kali ia merasakan haluwe saat lebaran tahun lalu, saat dirinya berkunjung ke rumah saudaranya.