SOSOK Mantan Marinir Diduga Pembunuh Bayaran untuk 4 Jenderal, Begini Kondisi Rumah Tinggalnya
Saat diamankan, dari TJ, petugas polisi sita sepucuk senjata api rakitan laras pendek caliber 22 dan laras panjang caliber 22 dari kelompoknya.
SOSOK Mantan Marinir Diduga Pembunuh Bayaran untuk 4 Jenderal, Begini Kondisi Rumah Tinggalnya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan marinir ditangkap mau bunuh 4 jenderal.
Tajudin atau TJ mantan marinir yang hendak bunuh 4 jenderal diduga jadi pembunuh bayaran,
TJ diketahui dipersiapkan untuk menjadi eksekutor dalam rencana tersebut.
Saat diamankan, dari TJ, petugas polisi sita sepucuk senjata api rakitan laras pendek caliber 22 dan laras panjang caliber 22 dari kelompoknya.
TJ diketahui berasal dari Cibinong tepatnya di Jalan MH Asyari, RT 05/01, Kelurahan Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca: Bertanya Kapan Nikah Saat Lebaran, Ternyata Ini Akibat Buruknya: Berikut Cara Menjawabnya
Baca: Perkosa Kedua Anaknya Hingga Hamil, Ayah Ini Salahkan Istrinya yang Tak Mau Berhubungan Intim
Baca: VIDEO STREAMING Final Liga Eropa Chelsea Vs Arsenal Dinihari Nanti, Berikut Prediksinya

Ketua RT setempat, Sulaeman, mengatakan dirinya sempat kaget mendapat kabar tersebut.
"Saya juga kaget. Saya dapet kabarnya dari temen saya tadi, langsung saya konfirmasi. Dia udah lama tidak tinggal di sini," kata Sulaeman kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (28/5/2019).
Ia mengatakan bahwa TJ memang dari kecil bersama kakek dan neneknya tinggal di alamat tersebut.
Sulaeman juga mengatakan bahwa TJ merupakan mantan marinir.
Namun, sejak menjadi marinir, dirinya jarang bertemu.
Baca: LIVE INDOSIAR, Streaming Semen Padang Vs Persib Bandung Liga 1 2019, Ini Susunan Pemain (Video)
Baca: Diduga Ini Penyebab Wiranto, Luhut, Budi Gunawan dan Gories Mere Jadi Sasaran Pembunuhan
Baca: Bule Cantik Polly Alexandria Balik ke Indonesia Bukan Karena Kangen Suami, Tapi Karena Ini
Baca: Zodiak Hari Ini Rabu 29 Mei 2019: Socrpio Diramalkan Liar, Pisces Punya Agenda Penting
"Udah 5 tahunan pindahnya. Dia pindah sama ibunya. Rumahnya juga udah dijual dan sekarang udah berubah bentuk, udah gak kayak rumahnya yang dulu. Keluarganya juga udah gak ada di sini. Dari kecil padahal dia di sini, kakeknya di sini, temen sekolah saya," katanya.
Ia mengaku bahwa tidak mengetahui ke mana TJ pindah.
Namun, administrasi kependudukan, kata Sulaeman, masih terdata sebagai penduduk di wilayahnya.
Sebab, saat pindah, TJ tidak mengajukan surat pindah.
"Saya gak tahu pekerjaannya. Anaknya saya juga gak tahu. Setahu saya dia jadi anggota Angkatan Laut kan, udah dari situ udah jarang ketemu," katanya.
4 Jenderal Target Pembunuhan
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengungkapkan empat nama pejabat negara yang menjadi sasaran dalam rencana pembunuhan oleh enam tersangka yang telah ditangkap.
Keempat nama itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal (Purn) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Jenderal (Hor) (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Komisaris Jenderal (Purn) Gories Mere.
Hal itu disampaikan Tito Karnavian di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
"Ada Pak Wiranto, Menko Polhukam, Ada Pak Luhut, Menko Maritim. Lalu ada Pak Kepala BIN, dan juga ada Pak Gories Mere," ujar Tito Karnavian.
Ia mengatakan, informasi tersebut berasal dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Tito Karnavian memastikan informasi tersebut bukan berasal dari informasi intelijen.
Baca: SBY Curhat Soal Demokrat & AHY yang Kena Bully Usai Jumpa Jokowi, Fadli Zon: Nggak Usah Baper
Baca: Beda Agama dengan Orangtua, 5 Artis Ini Hidup Rukun dengan Keluarganya Meski Sempat Ditentang
Baca: Mandi Sekali Sehari Justru Baik untuk Kesehatan Tubuh, Benarkah? Berikut Penjelasan Peneliti
"Ini dari hasil pemeriksaan tersangka. Jadi bukan informasi intelijen. Kalau informasi intelijen tidak perlu pro justicia," lanjut dia mengatakan.
Polisi mengungkap adanya kelompok pihak ketiga yang ingin menciptakan martir dalam aksi menolak hasil Pilpres pada 22 Mei 2019 di depan gedung Bawaslu, Jakarta.
Selain itu, kelompok ini juga diduga berniat melakukan upaya pembunuhan terhadap empat pejabat negara dan seorang pemimpin lembaga survei.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menjelaskan, kronologi upaya pembunuhan ini bermula sejak 1 Oktober 2018.
Saat itu, HK mendapatkan perintah dari seseorang untuk membeli senjata.
"HK menerima perintah dari seseorang untuk membeli dua pucuk senpi laras pendek di Kalibata. Seseorang ini, pihak kami sudah mengetahui identitasnya. Sedang didalami," kata Irjen Muhammad Iqbal dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2019).
Setelah itu, lanjut Irjen Muhammad Iqbal, pada 13 Oktober HK menjalankan perintah dan membeli senjata.
Ada empat senjata yang didapat oleh HK dari AF dan AD.
Sebagian senjata itu lalu diserahkan HK kepada rekannya, AZ, TJ, dan IR.
Pada 14 Maret, HK mendapat transfer Rp 150 juta. Sebanyak Rp 25 juta ia bagikan kepada TJ.
"TJ diminta membunuh dua tokoh nasional. Saya tak sebutkan di depan publik. Kami TNI Polri sudah paham siapa tokoh nasional tersebut," kata Irjen Muhammad Iqbal.
Lalu, pada 12 April, HK kembali mendapat perintah lagi untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya.
"Jadi, ada empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional," ujarnya.
Saat ditanya apakah tokoh nasional yang dimaksud adalah pejabat negara, Iqbal membenarkan.
"Pejabat negara. Tapi bukan presiden. Tapi bukan kapasitas saya menyampaikan ini. Nanti kalau sudah mengerucut baru dikasih tahu," kata dia.
Selain empat pejabat negara, belakangan HK juga mendapat perintah untuk membunuh seorang pemimpin lembaga survei.
"Terdapat perintah lain melalui tersangka AZ untuk bunuh satu pemimpin lembaga swasta. Lembaga survei. Dan tersangka tersebut sudah beberapa kali menyurvei rumah tokoh tersebut," ujar Irjen Muhammad Iqbal.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tajudin atau TJ Mantan Marinir yang Hendak Bunuh 4 Jenderal, Lihat Lingkungan Sekitar Rumahnya,