Dilelang Rp 80,7 Juta, Sarung Tinju Emas Bertandatangan Muhammad Ali tak Ada yang Meminatinya
Dilelang Rp 80,7 Juta, Sarung Tinju Emas Bertandatangan Muhammad Ali tak Ada yang Meminatinya
Dilelang Rp 80,7 Juta, Sarung Tinju Emas Bertandatangan Muhammad Ali tak Ada yang Meminatinya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Sarung tinju emas bertandatangan Muhammad Ali gagal terjual karena dalam penawaran tidak ada yang sampai pada batas penawaran.
Padahal sarung tinju tersebut merupakan barang terbatas dan hanya segelintir orang saja yang memilikinya.
Namun kenyataannya pada lelang yang dilakukan, tidak ada yang berminat untuk menebus sarung tangan tersebut sebesar Rp 80 juta
Sebuah suvenir sarung tinju emas bertanda tangan legenda tinju, Muhammad Ali, gagal terjual dalam lelang yang digelar di Turin, Kamis (13/6/2019).
Sarung tinju tersebut adalah suvenir terbatas yang dibuat untuk mengenang pertarungan antara Muhammad Ali melawan Joe Frazier di Madison Square Garden, hampir 50 tahun lalu.
Sarung tangan produksi Everlast tersebut dibuat sebagai promosi pertarungan memperebutkan gelar kelas berat dunia bertajuk "Fight of the Century" yang digelar pada 8 Maret 1971, di mana Muhammad Ali menderita kekalahan pertama.
Sarung tangan yang dimiliki kolektor asal Italia, Ezio Scime, mantan pemilik perusahaan rekaman, itu gagal mencapai penawaran yang diajukan, yakni 5.000 euro (sekitar Rp 80,7 juta), dalam lelang oleh Sala Bolaffi di Turin, Italia.
Sarung tangan emas tersebut sedianya adalah barang terbatas yang dibagikan kepada beberapa penonton pertarungan tinju tersebut.
"Kami mendapat kursi di barisan depan, di samping ring tinju dan kami duduk di antara Woody Allen dan Frank Sinatra," ujar Scime mengenang hari pertarungan.
"Kami sangat dekat dengan ring sehingga saat mereka saling meninju, kami dipenuhi percikan keringat."
"Hanya sedikit dari kami di barisan depan yang diberi sarung tinju sebagai kenang-kenangan," tambah Scime, yang mengaku awalnya sempat ingin meminta Ali menandatanganinya seusai pertarungan.
"Tetapi pertarungan itu, seperti yang kita ketahui, berakhir tragis (untuk Ali) dan karenanya tidak memungkinkan (untuk meminta tanda tangan)," kata Scime.
"Saat itu Ali tampak buruk, bukan dalam hal fisik, tetapi secara psikologis," lanjutnya.
Namun Scime pada akhirnya tetap bisa mendapatkan tanda tangan Ali pada sarung tinju emas itu saat petinju legendaris itu mulai menderita Parkinson.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-sarung-tinju_20170808_181353.jpg)