Kepulauan Meranti
Kapal Hantam Turap, Dua Tiang Lampu Surya Ambruk di Pelabuhan Camat Selatpanjang
KLM. Guntung Permai di kelurahan KLM 89 GT menghantam turap yang ada di dekat pelabuhan Camat Selatapnjang Kepulauan Meranti, Jumat (21/6/2019) pagi.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUAN MERANTI - Sebuah kapal dengan nama KLM. Guntung Permai di kelurahan KLM 89 GT menghantam turap yang ada di dekat pelabuhan Camat Selatapnjang Kepulauan Meranti, Jumat (21/6/2019) pagi.
Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com membenarkan kejadian tersebut.
Ade Kurniawan, Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Selatpanjang mengatakan, laporan sudah diterimanya sekitar pukul 10.00 WIB.
Akibat kejadian itu dua tiang lampu surya di turap tersebut ambruk dan terjadi kerusakan pada
pembatas turap. Ade mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub)
Kepulauan Meranti terkait kerusakan tersebut.
"Kita sudah hubungi pihak Dishub Meranti untuk mengetahui secara jelas aset dari lampu dan turap," ujar Ade.
Sejauh komunikasi pihaknya dan Dishub Meranti dikatakan Ade, aset yang rusak tersebut merupakan milik Pemkab Meranti. Oleh sebab itu pihaknya akan segera memanggil pihak nahkoda kapal dan agen yang bersangkutan.
"Kita sudah tanya dan nahkoda kapal dan agen siap dipanggil dan bertanggung jawab mengganti rugi kerusakan yang dibuat,"ucap Ade.
Untuk saat ini dikatakan Ade pihaknya sudah menahan dokumen kapal tersebut.
Dijelaskan Ade bahwa kejadian tabrakan kapal tersebut diakibatkan kesalahan teknis sehingga kapal tidak bisa bergerak mundur dan mengakibatkan kapal terbawa arus hingga menubruk turap.
"Tapi untuk lebih jelasnya nanti kita saat berkomunikasi dengan pihak kapal langsung, karena saat ini kapal sedang berangkat, kemungkinan akan kembali sekitar dua hari lagi," terang Ade.
Kabid Sarana dan Prasarana (Sapras) Dishub Kabupaten Kepulauan Meranti, Syafril saat dikonfirmasi Jumat (21/6/2019) juga membenarkan informasi tersebut.
"Semula kapal tersebut tidak ada aktivitas bongkar muat di sana. Tiba-tiba saja mereka merapat ke turap. Kesalahan teknis dilakukan oleh awak kapal, sehingga kapal dikendalikan menabrak sisi turap,"ungkapnya.
Mewakili Pemkab Meranti, ia mengaku telah berkordinasi kepada pihak KSOP Selatpanjang.
Dari kabar yang ia terima dari anggota, pemilik kapal bersedia mengganti segala kerugian.
"Adapun kerusakan yang ditimbulkan, mulai dari ambruknya beberapa tiang lampu tenaga surya, hingga beberapa titik sisi turap. Walaupun kondisi panel lampu surya semula memang sudah rusak, mereka tetap harus bertanggung jawab," ujarnya.
Walaupun demikian ia tidak menyangkal bahwa Pemkab Meranti masih menggunakan turap tersebut sebagai sarana pengganti pelabuhan bongkar muat atau pelra.