Tekan Saraf dengan Batang Perak, Totok Darah Sembuhkan Berbagai Penyakit
Masnal Haris, seorang ahli totok darah di Pekanbaru mengungkapkan, pengobatan totok darah sudah dikenal masyarakat Riau sejak tahun 1992.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: ihsan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bagi pecinta beladiri, terutama pencak silat, Perguruan Silat Walet Puti mungkin sudah tidak asing lagi.
Perguruan ini cukup dikenal dan disegani di Riau. Tak hanya soal beladiri, perguruan silat tersebut juga dikenal dari pengobatan totok darah yang mereka kembangkan.
Di Riau, pengobatan totok darah sudah ada sejak lama.
Masnal Haris, seorang ahli totok darah di Pekanbaru mengungkapkan, pengobatan totok darah sudah dikenal masyarakat Riau sejak tahun 1992 silam.
Muncul pertama kali di Kisaran, Sumatera Utara pada 1 Januari 1970.
Walet Puti bukanlah jenis burung yang ludahnya berkhasiat. Nama ini merupakan singkatan dari Warisan Leluhur Tunggal Pusaka Tradisional Indonesia.
Terdaftar sebagai salah satu cabang di organisasi induk Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Perguruan Silat Walet Puti didirikan oleh sang guru, Sofyan Ratta. "Awalnya totok darah ini hanya untuk internal. Mengobati atlet yang cidera atau sakit ketika berlatih silat," sebut Haris, Selasa (18/6/2019).
Ketika metode totok darah untuk kesehatan mulai dikenal masyarakat, kata Haris, ternyata banyak diminati.
Kemudian, Walet Puti mengadakan beberapa kali pengobatan massal. Hingga kini, perguruan yang berpusat di Kisaran ini menyebar di sebagian besar Pulau Sumatera, termasuk di Riau.
Haris mengemukakan, totok darah sama sekali tidak sakit dan tidak mengeluarkan darah saat pasien menjalaninya.
Metode pengobatan ini terdiri dari tiga bagian tindakan. Yakni, totok, urut dan energi metafisik.
"Metafisik bukan jampi-jampi atau dukun. Salah satunya seperti energi elektrostatis," jelas Haris.
Energi metafisik disalurkan kepada pasien untuk meningkatan antibodi sehingga tubuh mampu melawan biang penyakit.
Pada awal tindakan, Haris menjelaskan, pasien ditotok dengan menggunakan dua batang perak. Alat ini telah mendapat hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
Keunikan pengobatan ini terletak totok yang hanya menggunakan benda kecil terbuat dari perak murni.
Secara ilmiah, logam perak terbukti mampu melawan pertumbuhan virus dan bakteri. Totok disasarkan terhadap titik-titik saraf.
Terutama saraf yang berhubungan dengan organ tubuh yang dikeluhkan. "Totok untuk merangsang kerja saraf," kata pria 58 tahun ini.
Haris mengatakan, totok dikombinasikan dengan gerakan urut khas Walet Puti. Tujuannya untuk melancarkan peredaran darah.
Tindakan dibantu dengan minyak oles yang diracik khusus Perguruan Silat Walet Puti.
Pengobatan juga dibantu ramuan obat dari bahan herbal murni ini juga telah mengantongi izin BPOM.
Seperti rempah-rempah yang diracik khusus. Obat untuk menyempurnakan pengobatan, dari dalam maupun luar tubuh. "Ada kapsul berisi bubuk, ada obat tempel juga," lanjut Haris.
Menurut Haris, lama pengobatan tergantung keluhan pasien. Prinspinya, totok darah dilakukan hingga penyakit benar-benar sembuh.
Klinik pengobatan totok darah Walet Puti terletak di Jalan Bangau Sakti, Panam, Pekanbaru atau dapat mengubungi nomor seluler 081378913243. (*)