Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Teknologi AI tak Mempan bagi Pria Ini, Wajahnya Saja Tak bisa Dikenali, Banyak Netizen yang Simpati

Teknologi AI tak Mempan bagi Pria Ini, Wajahnya Saja Tak bisa Dikenali, Banyak Netizen yang Simpati

Editor: Budi Rahmat
Tribun Kaltim
Ilustrasi)Teknologi AI tak Mempan bagi Pria Ini, Wajahnya Saja Tak bisa Dikenali, Banyak Netizen yang Simpati 

Teknologi AI tak Mempan bagi Pria Ini, Wajahnya Saja Tak bisa Dikenali, Banyak Netizen yang Simpati

TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak mempan, Artificial intelligence (AI) yang merupakan kecerdasan buatan tak bisa mengenali wajah orang cina.

Hal itu disebabkan wajah mereka yang hampir sama persis.

Beberapa orang bahkan mengaku kesulitan karena tak bisa melakukan absensi karena wajahnya tak dikenali.

Belakangan ini, kita sering mendengar tentang keberhasilan teknologi kecerdasan buatan ( AI) pengenal wajah dari China.

Pada April tahun lalu, misalnya, teknologi ini membantu polisi China untuk menemukan buronan di antara 60.000 penonton konser.
Lalu pada bulan yang sama, seorang pria China yang mengidap gangguan kejiwaan dan hilang selama setahun berhasil ditemukan kembali berkat teknologi pengenal wajah.

Namun, rupanya AI pengenal wajah juga sering gagal. Salah satu contohnya dilaporkan oleh Abacus News, Rabu (19/6/2019).

Seorang pria China yang bernama Wang gagal dikenali oleh sistem pengenal wajah untuk absensi yang digunakan oleh tempat kerjanya.

Sistem itu mencocokkan wajah Wang ke rekan-rekan kerjanya, baik laki-laki maupun perempuan.

Apakah ini karena wajah Wang terlalu pasaran? Bisa jadi.

Namun, tidak sedikit netizen yang menjadi simpatik terhadap Wang karena pernah mendapat pengalaman serupa.

Seorang netizen bahkan berkata bahwa di perusahaannya, karyawan laki-laki bisa titip “absen muka” ke karyawan perempuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, akurasi sistem pengenal wajah memang telah jauh berkembang.

Studi oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) dari Departemen Perdagangan AS menemukan beberapa alogaritma telah menjadi 20 kali lipat lebih baik dalam menjelajah database dan mengenali wajah daripada tahun 2014.

Beberapa di antara perusahaan-perusahaan dengan alogaritma terbaik ini, seperti Yitu dan Megvii, berasal dari China.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved