Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Saat Ditusuk Pisaunya yang Bengkok, Begitu Jimatnya Dibuang, Pria ini Justru Tewas Dihantam Batu

Kepada pelaku, korban memang sempat berujar silakan bacok kalau memang mempan. Pelaku lalu membuang jimat kebal dalam dompet korban dan kembali meluk

Editor: CandraDani
Kolase TribunMadura.com (Sumber: tribunjabar/ferri amiril mukminin dan dok)
Ilustrasi jimat dan reka adegan pembunuhan menggunakan batu 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Seorang pria mengaku memiliki banyak jimat, sehingga ia merasa tak mempan dibacok dan ditusuk oleh pisau.

Namun, pria tersebut menemui ajalnya memang bukan dari sebuah pisau, tetapi karena dihantam batu.

Pria tersebut juga sempat ditusuk menggunakan pisau, dan pisau tersebut sempat bengkok.

Nasib berkata lain, pria yang kebal itu malah tewas saat dihantam batu di Cianjur.

Itulah hasil rekonstruksi pembunuhan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur yang dilakukan tiga pelaku pembunuhan sadis, saat reka adegan di perkebunan teh, Rabu (19/6/2019).

Ada tiga puluh reka adegan saat korban Abdulah Sobarudin (20) dihabisi secara sadis menggunakan golok, pisau, batu, dan besi tajam keling.

Baca: VIDEO: Uji Kekebalan Jimat yang Dijual, Biksu Tebas Leher Pria Penjual Jimat Itu

Selain disaksikan oleh ratusan warga, reka adegan juga disaksikan kerabat korban, Sudjana (35).
Sudjana hadir di lokasi kejadian bersama istri dan anaknya.

Kerabat korban berharap pelaku dihukum sesuai perbuatan mereka dan tak ada lagi korban selanjutnya.

"Saya kebetulan dekat sini dan akan ada reka adegan, jadi saya kemari," ujar Sudjana.

Ia mengatakan, korban pamit dari rumah saat bulan puasa pada Sabtu (25/5/2019) malam.

"Pamitnya kepada keluarga mau main pergi Sabtu."

"Namun setelah itu, tiga hari menghilang," kata Sudjana.

Orangtua korban Esih (50) dan Obah (50), baru mengetahui keberadaan anaknya empat hari kemudian.

Hal itu setelah mereka melihat di media sosial Facebook.

Baca: VIDEO: Kebal Sayatan Pisau, Warga Kampar Ini Mengaku Berguru Sejak Tahun 1980-an

"Jadi keluarga baru mengetahui korban meninggal setelah empat hari, melihat di Facebook," kata Sudjana.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved