Eva Tipu Hanny dengan Kedok INVESTASI BODONG Pengadaan 500 Tiket Pesawat Citilink PP Jakarta-Bali

Dia menjelaskan tiket pesawat sifatnya promo buy one get one, dan sudah diketahui pihak Citilink.

Eva lantas menawarkan Hanny agar ikut investasi.

Untuk lebih meyakinkan, dia menunjukkan beberapa kertas berisi Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa perusahaan.

Nilai kerja sama pengadaan 500 tiket pesawat Citilink Rp 550 juta.

Kalau mau berinvestasi, Eva dan Hanny akan mendapat keuntungan masing-masing Rp 275.000.000.

Tak langsung menyetujui, Hanny pun mengatakan akan membicarakan hal itu terlebih dahulu dengan suaminya.

Eva terus mendesak agar mau bekerja sama, karena tiket Citilink sudah dipesan.

Kalau tidak jadi, kata Eva, perusahaannya akan di-blacklist.

Setelah beberapa kali pertemuan, Hanny akhirnya mau dan memberikan cek tunai Bank BTN Rp 275.000.000 di Warung Wahid, Jalan Durian Pekanbaru pada 26 Maret 2018 sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca: PKS Siapkan 10 Kader Terbaik untuk Calon Bupati pada Pilkada Bengkalis 2020, Pengusaha dan Politikus

Baca: Sempat GAGAL, Tokoh Ini Kembali Berniat Maju di Pilkada Kepulauan Meranti Riau, Siapa Dia?

Baca: Anggaran Pilkada Kepulauan Meranti Riau 2020 Menunggu Hasil Rekap Pemda, KPU Usulkan Rp 20 Miliar

Eva berjanji akan mengembalikan modal Hanny paling lambat akhir April 2018 dan keuntungan Rp 170.000.000 yang akan dibayar paling lambat pertengahan Mei 2018.

Namun sampai waktu yang dijanjikan, terdakwa Eva tidak menepati janjinya.

Curiga, Hanny melakukan pengecekan ke Citilink pada Juni 2018.

Disitulah baru diketahui, ternyata tidak pernah ada pembelilan 500 tiket PP dengan tujuan Jakarta-Bali-Jakarta oleh Eva atau atas nama PT Tiva Tourindio.

Akibat perbuatan itu, Hanny mengalami kerugian Rp 275.000.000.

Eva Tipu Hanny dengan Kedok Investasi Bodong Pengadaan 500 Tiket Pesawat Citilink PP Jakarta-Bali. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)