Siswa SMA Taruna Tewas Saat MOS, Dokter Temukan Bekas Pukulan Benda Tumpul di Kepala dan Dada
Pada saat pemeriksaan tadi kami melakukan 2 pemeriksaan baik dari luar dan dalam tubuh korban. Dan kami temukan kekerasan di bagian kepala dan dada
Siswa SMA Taruna Tewas Saat MOS, Dokter Temukan Bekas Pukulan Benda Tumpul di Kepala dan Dada
TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah melakukan pemeriksaan secara intensif selama 3 jam, dokter Forensik Bhayangkara Palembang melaporkan hasil pemeriksaan terhadap jenazah Delwyn Juliandro, Siswa Taruna Nusantara Indonesia Palembang yang tewas saat Masa Orientasi Sekolah (MOS), Sabtu (13/7/2019).
"Pada saat pemeriksaan tadi kami melakukan 2 pemeriksaan baik dari luar dan dalam tubuh korban. Dan kami temukan kekerasan di bagian kepala dan dada."
"Diduga ada pukulan benda tumpul dan benturan keras di kepala. Di bagian belakang kepala ditemukan darah dan masih banyak lagi serapan darah di bagian kepala dan dada," ujar Dr Indra Saykti Nasution kepada Sripoku.com, Sabtu (13/7/2019).
Ia mengatakan jika dilihat dari mayatnya korban diperkirakan meninggal sejak pagi tadi.
Sementara itu menurut kakek korban mendengar hasil otopsi yang dilakukan oleh tim Forensik Bahayangkara tadi.
"Saya harap pelaku dapat ditangkap secepatnya jika terbukti hal ini efek dari penganiayaan dan mengusut tuntas atas peristiwa ini," ujar H Kejuk.
Rencananya jenazah korban akan dibawa ke Tulung Selapan OKI untuk dikebumikan di sana.
Dari keterangannya ayahnya juga saat ini sedang mengarah pulang dari Australia.
Baca: Sekotak Ayam KFC sebagai Hantaran Pertunangan ini Viral, Begini Tanggapan Pihak Keluarga Wanita
Baca: Vanessa Angel Ceritakan Sosok Rian Subroto dan Ungkap Pertemuannya di Kamar Hotel Hingga Digerebek
Baca: Anggota DPRD Kampar Tersangka Korupsi Proyek, Pengacara: Bermuatan Politis
Kadisdik Sudah Want-wanti
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Drs Widodo mengatakan menyesalkan kasus meninggalnya Delwyn Juliandro, siswa SMA Taruna Nusantara Indonesia Palembang, tadi pagi.
SMA Taruna Nusantara Indonesia Palembang merupakan sekolah semi militer.
"Saya prihatin dan menyesalkan karena sudah diwanti-wanti setiap tahun bahkan setiap jelang tahun ajaran baru agar kegiatan pengenalan sekolah tidak ada kekerasan fisik dan mental," ujarnya saat dihubungi tribunsumsel.com, Sabtu (13/7/2019).
Dia juga mengatakan kiranya semua kegiatan masa orientasi sekolah (MOS) ditujukan sepenuhnya dan penuh kesadaran semata untuk membuat siswa baru nyaman.
Merasa diterima, mendidik, dan membuat mereka tahu bahwa di tingkat sekolah lanjutan tingkat atas anak-anak semakin mandiri kenal kakak kelas, tata usaha, guru, kasek dan keluarga besar itu.