Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Percaya dengan Suara Mendesah & Bayar Rp 500 Ribu, Pria Ini Ditipu Lalu Diperas Oleh Waria

Ia melakukan video call dengan seorang cewek, wajahnya cantik, suaranya mendesah, namunbelakangan ia menyesal setengah mati.

KOMPAS.COM
AS alias WD (27), waria asal Kabupaten Bone, ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Palopo. AS Mengaku cewek ajak video call mesum seorang pria, wajah cantik suara mendesah, ternyata dia memerasnya. 

Percaya dengan Suara Mendesah & Bayar Rp 500 Ribu, Pria Ini Ditipu Lalu Diperas Oleh Waria

TRIBUNPEKANBARU.COM - Malang benar nasib UR (35), warga Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Ia melakukan video call seks (VCS) dengan seorang cewek, wajahnya cantik, suaranya mendesah, namunbelakangan ia menyesal setengah mati.

Gara-gara video call mesum dan tergoda oleh rayuan maut si cewek, ia mau saja memperlihatkan bagian terlarangnya.

Yang membuat UR menyesal setengah mati, bukan cuma uang Rp 500 ribu yang telanjur ia kirim ke si cewek.

 

Penyesalan terbesarnya adalah si cewek yang saat video call mesum suaranya terdengar mendesah-desah dan memperlihatkan wajah yang cantik, ternyata adalah waria alias wanita pria.

Baca: Niat Menjumpai Istri, Rizky Malah Dikeroyok Sekelompok Pemuda di Dumai

Baca: Download Lagu (MP3) Nella Kharisma, Lagu Dangdut Terbaru Nella Kharisma Full Album, Ada Video Klip

Baca: Baru Melahirkan & Selalu Dirayu untuk Berhubungan Intim, Seorang Istri Ayunkan Kapak ke Kepala Suami

AS alias WD (27), waria asal Kabupaten Bone, akhirnya ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Palopo di salah satu Wisma di Jalan Kelapa, Kelurahan Dangerako, Kecamatan  Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

AS ditangkap karena diduga melakukan penipuan atau pemerasan yang disertai pengancaman.

Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Ardy Yusuf mengatakan, pelaku melancarkan aksi dengan menipu korban berinisial UR melalui video call secara porno di aplikasi WhatsApp.

Menurut Ardy, AS mengaku sebagai wanita dan melakukan percakapan seks kepada korban.

AS kemudian merekam video percakapan tersebut dan mengancam akan menyebarkannya jika korban tak memberikan uang.

Baca: Kabar Terbaru Jemaah Calon Haji Riau. Jemaah Inhil Bersiap Menuju Kota Mekah

Baca: UPDATE Kasus Ikan Asin: Laporan Pablo Benua Terhadap Fairuz dan Hotman Paris Ditolak Polisi

Baca: Amien Rais Minta Seluruh Elemen Beri Kesempatan Jokowi-Maruf Lima Tahun Kedepan

"Saat video call berlangsung, pelaku menyuruh korban memainkan alat vitalnya sehingga momen tersebut dimanfaatkan untuk mendapatkan gambar atau screenshoot korban," kata Ardy, saat dikonfirmasi di Mako Polres Palopo, Jumat (12/7/2019).

Selain itu, AS melakukan rayuan gombal dengan mengubah suaranya yang mirip dengan wanita.

Hal itu dilakukan agar korban yakin dan dengan mudah AS mendapatkan gambar guna memeras korbannya.

Kejadian ini terungkap saat korban merasa malu dan cemas jika kejadian yang dialaminya tersebar luas.

Korban yang sudah memberikan Rp 500 ribu kepada pelaku kemudian melaporkan kasus yang dialaminya ke Mapolres Palopo.

"Pelaku sendiri mengakui, gambar tersebut digunakan untuk memeras korban. Jika tidak dipenuhi, pelaku mengancam akan menyebarluaskannya ke media sosial," kata Ardy.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa 1 ponsel dan sebuah kartu ATM.

Baca: Download Lagu (MP3) Ayu Ting Ting Apalah Cinta, Ada Lirik Lagu Ayu Ting Ting Keremcem & Video Klip

Baca: Persib Bandung Berhadapan Dengan Kalteng Putra FC. Maung Optimistis Raih Tiga Poin

Baca: Sholat Taubat Nasuha - Ini Niat, Tata Cara, Hingga Doa Sholat Taubat Nasuha Bacaan Latin, Arab

 

Kasus Lain

Sebelumnya, kasus hampir serupa pernah terjadi pada 2018 silam di Ngawi, Jawa Timur.

Dwi (35), pria asal Ngawi, Jawa Timur ditangkap polisi Sleman, Yogjakarta karena berusaha memeras seorang mahasiswi di Yogyakarta.

Saat beraksi, Dwi mengaku sebagai anggota Brimob.

Parahnya, Dwi membujuk dan merayu seorang mahasiswi di Yogyakarta melakukan aksi pornografi lewat video call.

Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin Hariyanto, menjelaskan, pelaku menggunakan media sosial Instagram untuk mencari korbannya.

"Pelaku ini mengaku sebagai sebagai anggota Brimob dengan pangkat AKP," tegas Kompol Sukirin Hariyanto, Selasa (6/2/2018).

Lewat akun Instagram itulah Dwi yang merupakan warga Ngawi, Jawa Timur, merayu korbannya.

Setelah berhasil mengambil hati korbannya, pelaku meminta nomor WhatsApp.

Pelaku lantas mengajak berkomunikasi via video call. Saat itulah pelaku meminta korban yang merupakan seorang mahasiswi ini untuk membuka bajunya.

"Saat video call, pelaku meminta korban membuka bajunya. Tanpa sepengetahuan dan izin korban, pelaku ini men-screen shoot video itu," kata Sukirin.

 

Seusai video call, pelaku mengirimkan hasil screen shoot kepada korban.

Setelah itu, pelaku mengancam korban akan menyebarkan hasil screen shoot itu jika tidak menyetorkan uang.

"Pelaku mengancam korban akan menyebarkan jika tidak menyetorkan uang. Pelaku meminta uang kepada korban sebesar Rp 2 juta," bebernya.

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memeras Uang Korban, Waria Gunakan Modus Video Call Seks"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved