Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berebut Posisi PM Malaysia, Mahathir Serukan Azmin dan Anwar Ibrahim Berdamai

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyerukan kepada elite Partai Keadilan Rakyat (PKR) untuk segera berdamai.

Editor: ihsan
foto/net
Pemimpin Koalisi Pakatan Harapan yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim (kiri) dan Menteri Ekonomi Malaysia, sekaligus Deputi Presiden PKR Azmin Ali. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PORT DICKSON - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyerukan kepada elite Partai Keadilan Rakyat (PKR) untuk segera berdamai dan mengakhiri konflik di internal partai.

"Kita harus bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita bisa mendapatkan kembali mandat rakyat jika kita terus bersengketa mengenai kekuasaan tanpa menyadari perselisihan itu dapat membuat kita kehilangan kepercayaan," ucap Mahathir, Jumat (19/7/2019).

Dilaporkan The Straits Times, perdana menteri berusia 94 tahun itu juga mengingatkan agar konflik internal partai tidak sampai mengganggu tugas partai untuk memenuhi janji dan tanggung jawab kepada rakyat Malaysia.

Anwar yang sesuai kesepakatan koalisi akan menjadi pengganti Mahathir mencoba meredakan situasi dengan menyampaikan bahwa partai yang dipimpinnya tetap akan bersatu untuk melayani rakyat.

Ketegangan di internal PKR terkait perebutan kursi suksesor perdana menteri antara presiden partai Anwar Ibrahim dengan wakilnya Azmin Ali semakin panas dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Hal tersebut ditunjukkan dengan Azmin dan para loyalisnya yang tidak tampak hadir dalam acara retret partai tersebut.

Perpecahan antara dua tokoh politik Malaysia yang pernah dekat itu bermula dari kabar yang menyebut jika PM Mahathir lebih menginginkan Azmin sebagai menerusnya.

Situasi diperparah dengan beredarnya rekaman video asusila yang menampilkan dua pria, dengan salah satunya diduga adalah Azmin.

Anwar lantas menyatakan meminta Azmin untuk mengundurkan diri dari calon perdana menteri jika dia terbukti terlibat dalam video itu.

Pernyataan Anwar langsung memicu amarah dari internal partai, terutama dari para loyalis Azmin.

Sementara itu, investigasi kepolisian Malaysia telah memastikan bahwa rekaman video asusila yang beredar adalah asli.

Meski demikian, hingga saat ini polisi belum dapat mengindentifikasi kedua pria dalam video.

Sebaliknya, kepolisian menyampaikan bahwa pemimpin partai politik turut berperan dalam peredaran video, tanpa menyebut lebih jauh siapa sosok yang dimaksud.

Azmin telah membantah keras keterlibatannya. Sedangkan Anwar juga menepis isu bahwa dia adalah dalang di balik beredarnya video.

Anwar sendiri menepis isu bahwa Azmin bakal menantangnya untuk jabatan perdana menteri yang sudah dibidiknya selama 21 tahun.

Politisi berusia 71 tahun itu menegaskan, dirinya memiliki dukungan yang cukup dari koalisi untuk menggantikan Mahathir. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved