Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Detik-detik Satriandi Digerebek di Pekanbaru, Warga Diminta Masuk Rumah, Terdengar Banyak Tembakan

Seorang warga di Perumahan Palma Residence, Tampan, Kota Pekanbaru, mengungkapkan kisah detik-detik penggerebekan terhadap Satriandi.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Anggota Polri berada di rumah yang ditempati Satriandi untuk olah TKP dan sterilIsasi, di Jalan Sepakat Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan Pekanbaru, Selasa (23/7/2019). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

Detik-detik Satriandi Digerebek di Pekanbaru, Warga Diminta Masuk Rumah, Terdengar Banyak Tembakan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Mila, seorang warga di Perumahan Palma Residence, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, mengungkapkan kisah detik-detik penggerebekan terhadap Satriandi.

Mila tinggal hanya berjarak beberapa rumah saja, dari kediaman Satriandi yang didatangi aparat.

Diceritakannya, penggerebekan dimulai sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat itu polisi yang datang, menyuruhnya untuk masuk ke dalam rumah.

Baca: BREAKING NEWS Polisi Baku Tembak dengan Pelaku Kejahatan di Pekanbaru Riau, Dua Orang Infonya Tewas

Baca: FOTO: Suasana Rumah yang Ditempati Satriandi, Buron yang Ditembak Polisi di Panam Pekanbaru

Baca: FOTO: Inilah Barang Bukti Milik Buronan yang Ditembak di Panam Pekanbaru, dari Senjata Hingga Granat

Dia sempat kaget, karena polisi yang datang jumlahnya lumayan banyak.

"Saya disuruh masuk di rumah. Tak lama baru terdengar suara tembakan, banyak," ungkapnya saat diwawancarai Tribunpekanbaru.com.

Mila sendiri mengaku tak kenal dengan Satriandi.

Lantaran Satriandi juga jarang terlihat, dan tak bergaul dengan masyarakat.

"Kurang tahu juga dia siapa. Tidak kenal juga," akunya.

Sepengetahuannya, menurut tetangga yang lain rumah yang ditempati Satriandi, adalah rumah neneknya.

"Kata adek yang di situ katanya ini rumah punya neneknya," tutur dia.

Baca: Satriandi Tertembak Saat Panjat Pagar Tembok Sekolah TK, Pengintaian Polisi Berlangsung 4 Hari

Sementara itu warga lainnya bernama Lukman, awalnya dia mendengar tiga kali suara tembakan.

"Warga yang ada di luar rumah langsung disuruh masuk ke dalam. Pas itu kelihatan ada orang lari manjat tembok antara perumahan ini sama sekolah. Polisi langsung ngejar," tuturnya.

Lukman bahkan membeberkan, pada malam harinya, sudah ada beberapa polisi yang melakukan pengintaian.

"Mereka shalat di Musalla kemarin tapi nggak pakai baju polisi," ucapnya.

Satriandi Tertembak Saat Panjat Pagar Tembok Sekolah TK

Bandit kakap Satriandi tewas tertembak pada saat memanjat pagar tembok sekolah taman kanak-kanak (TK).

Sekolah TK tersebut masih satu komplek dengan Pondok Pesantren Babussalam yang bersempadan dengan perumahan Palma Residence, Tampan, Kota Pekanbaru, tempat persembunyian Satriandi Cs.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Hadi Purwanto memaparkan, awal mula timnya melakukan penggerebekan di kediaman Satriandi, Selasa (23/7/2019), sekitar pukul 06.30 WIB.

Baca: Warga Sempat Lihat Satriandi Lompat Pagar Sekolah Saat Baku Tembak Dengan Polisi

Baca: Sebelum Tewas, Rumah Persembunyian Satriandi Cs Sempat Diberondong Polisi

Baca: 9 Fakta Satriandi Si Penjahat Kelas Kakap Dari Pekanbaru, Pembunuhan Hingga Terjun Dari Lantai 8

Penggerebekan terjadi di sebuah rumah di Blok A Nomor 6, Palma Residence, Jalan Sepakat, Kelurahan Sidomulyo Barat.

Pada saat personil sedang melakukan penggerebekan, Satriandi Cs mengeluarkan tembakan dari arah dalam rumah.

"Saat tim maju,mereka melepaskan tembakan. Akhirnya terjadi kontak senjata," kata Kombes Pol Hadi.

Saat baku tembak terjadi, Satriandi Cs mencoba kabur melalui pintu belakang rumah.

Satriandi tertembak pada saat memanjat pagar tembok yang menyekat perumahan Palma Residence dengan komplek Pondok Pesantren Babussalam.

"Mereka kabur lewat belakang, tapi begitu manjat pagar kita tembak," ujarnya.

Ia mengungkapkan, penyelidikan terhadap Satriandi Cs sudah dilakukan selama 4 hari.

Awalnya petugas melakukan penangkapan terhadap satu pelaku bernama Randi Novrianto.

"Kemudian hasil introgasi terhadap Randi, dia menyebutkan bahwa di dalam rumah ada Satriandi dan satu lainnya, Ahmad Royand. Mereka menguasai senjata api," ujarnya. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved