UPDATE Tewasnya Bos Narkoba di Pekanbaru: Satriandi Punya Paspor 31 Rekening Tabungan & Mobil Mewah
Widodo Eko Prihastopo menyampaikan, terkait penggerebekan di rumah Satriandi hingga berujung baku tembak, jajaran Ditreskrimum Polda Ria
UPDATE Tewasnya Bos Narkoba di Pekanbaru: Satriandi Punya Paspor 31 Rekening Tabungan & Mobil Mewah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo menyampaikan, terkait penggerebekan di rumah Satriandi hingga berujung baku tembak, jajaran Ditreskrimum Polda Riau terlebih dahulu melakukan penyelidikan.
"Sekitar 3 sampai 4 hari diintai secara intensif. Pada Selasa ini sekitar pukul 06.30, didapatkan ada tiga orang tersangka dalam rumah itu," sebutnya saat gelaran konferensi pers, Selasa siang.
Lanjut Kapolda, petugas pun kemudian melakukan penggerebekan.
Namun ternyata para tersangka melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata api ke arah petugas.
Tim pun terpaksa melakukan tindakan tegas.
Dua tersangka, yakni Satriandi dan Ahmad Royand, tewas di tempat.
Sementara satu tersangka bernama Randi Novrianto, berhasil diamankan. Saat ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas.
Kapolda menyatakan, Satriandi merupakan gembong narkoba kelas kakap, dan sudah lama menjadi buronan polisi.

Satriandi sendiri merupakan oknum pecatan Polisi pada tahun 2015, dengan pangkat terakhir Brigadir dan berdinas di Polres Rohil.
"Dia tahun 2015 terlibat penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Loncat dari lantai 8 salah satu hotel saat hendak ditangkap. Lalu 2017 dia tersangka pembunuhan dengan senjata api, saat ditahan di Lapas kabur," beber Kapolda.
"Di rumahnya didapatkan sarana menggunakan narkoba, kemudian plastik pengemas. Dia ini memang terindikasi kuat sebagai bandar narkoba, selain penyalahguna," sambungnya lagi.
Selain itu ditemukan juga beberapa pucuk senjata api baik laras panjang maupun laras pendek organik revolver Polri kaliber 38 SPC, ratusan amunisi, hingga granat.
Bahkan ada juga 7 buah paspor, serta 31 buku tabungan beberapa bank.
Jendral bintang dua ini memaparkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap beberapa orang lainnya.
Menurut Widodo, tidak mungkin Satriandi CS ini mengedarkan narkoba secara perorangan, melainkan ada jaringannya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kasus ini.
"Ada dugaan juga dia ini pemain antar negara. Kita temukan juga transfer dana beberapa bank tertentu. Dia juga melakukan mobilisasi dengan identitas palsu, plat palsu. Tentunya sudah terorganisir dengan baik," ucap Kapolda.
Kapolda pun mengibaratkan sepak terjang Satriandi, bak sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga.
"Nah sekarang dia jatuhnya hari ini," tuturnya.
Kapolda menegaskan, pengungkapan ini menjadi bukti keseriusan Polda Riau dan jajaran dalam hal pemberantasan narkoba.
"Bahwa kita betul-betul serius perang melawan narkoba di Riau, kita tidak main-main. Lebih baik kita merusak yang bersangkutan (tersangka) dari pada mereka yang merusak generasi muda kita," tegasnya.
Satriandi Diintai Empat Hari, BAKU TEMBAK dengan Polisi 30 Menit, Pengedar Narkoba Kelas Kakap Tewas
Satriandi diintai empat hari, baku tembak dengan polisi 30 menit, pengedar narkoba kelas kakap tewas tertembak pada saat memanjat pagar tembok TK.
Sekolah TK tersebut masih satu komplek dengan Pondok Pesantren Babussalam yang bersempadan dengan perumahan Palma Residence, Tampan, Kota Pekanbaru, tempat persembunyian Satriandi Cs.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Hadi Purwanto memaparkan, awal mula timnya melakukan penggerebekan di kediaman Satriandi, Selasa (23/7/2019), sekitar pukul 06.30 WIB.
Penggerebekan terjadi di sebuah rumah di Blok A Nomor 6, Palma Residence, Jalan Sepakat, Kelurahan Sidomulyo Barat.
Pada saat personil sedang melakukan penggerebekan, Satriandi Cs mengeluarkan tembakan dari arah dalam rumah.
"Saat tim maju,mereka melepaskan tembakan. Akhirnya terjadi kontak senjata," kata Kombes Pol Hadi.
Saat baku tembak terjadi, Satriandi Cs mencoba kabur melalui pintu belakang rumah.
Satriandi tertembak pada saat memanjat pagar tembok yang menyekat perumahan Palma Residence dengan komplek Pondok Pesantren Babussalam.

"Mereka kabur lewat belakang, tapi begitu manjat pagar kita tembak," ujarnya.
Ia mengungkapkan, penyelidikan terhadap Satriandi Cs sudah dilakukan selama 4 hari.
Awalnya petugas melakukan penangkapan terhadap satu pelaku bernama Randi Novrianto.
"Kemudian hasil introgasi terhadap Randi, dia menyebutkan bahwa di dalam rumah ada Satriandi dan satu lainnya, Ahmad Royand. Mereka menguasai senjata api," ujarnya.
KRONOLOGI Polisi Baku Tembak dengan Buronan di Pekanbaru Riau, Satriandi dan Pengawalnya Tewas
Kronologi polisi baku tembak dengan buronan Lapas Klas IIA di Pekanbaru Riau, Satriandi dan pengawalnya tewas dalam baku tembak.
Kontak senjata atau baku tembak antara penegak hukum dengan pelaku kejahatan tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 23 Juli 2019 pada pukul 06.30 WIB.
Lokasi baku tembak atau kontak senjata di perumahan Palma Resindce Panam Tampan Pekanbaru.
Kronologi kontak senjata atau baku tembak polisi di Pekanbaru itu berawal dari Tim Jatanras Polda Riau melakukan pemantauan terhadap Satriandi dan pengawalnya selama dua hari.
Pada hari Selasa tanggal 23 Juli 2019 pada pukul 06.30 WIB dilakukan penangkapan terhadap Satriandi dan pengawalnya di rumah Nomor 06 perumahan Palma Resindce.
Namun mereka melakukan perlawanan dengan menembakan senjata api milik mereka.
Maka terjadi baku tembak antara polisi dengan Satriandi dan pengawalnya.
Kemudian mereka melarikan diri ke area Pondok Pesantren Babusalam Jalan HR Soebrantas Pekanbaru.
Akhirnya Satriandi dan pengawalnya tewas dalam baku tembak tersebut.

Satriandi adalah burunan lapas kelas II A Pekanbaru yang kabur pada tahun 2017 lalu dan dia divonis 20 tahun penjara dan dia merupakan bandar narkoba dan sekaligus pelaku pembunuhan menggunakan senjata api.
Selanjutnya pada pukul 09.30 wib dilakukan pemeriksaan terhadap rumah no .06 oleh Tim Gegana dan Tim Inafis Polda Riau di perumahan Palma Residence yang diduga ditempati oleh para tersangka narkoba tersebut.
BAKU TEMBAK Polisi dengan BURONAN di Pekabaru, Amankan Senjata Api Laras Panjang, Amunisi dan Granat
Baku tembak polisi dengan buronan di Pekabaru, polisi amankan senjata api laras panjang, amunisi dan granat dari lokasi baku tembak.
Aparat kepolisian menyita sejumlah barang dari kediaman Satriandi yang merupakan buronan polisi, yang menjadi lokasi baku tembak.
Tepatnya di sebuah rumah di Perumahan Palma Residence, Jalan Sepakat, samping Pondok Pesantren Babussalam, Blok A Nomor 6, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
Penyitaan dilakukan pasca terjadinya baku tembak antara aparay dengan Satriandi, Selasa (23/7/2019) pagi.
Dimana dalam peristiwa ini, Satriandi dan satu orang temannya tewas.
Satriandi adalah buronan yang kabur dari Lapas Klas II A Pekanbaru pada tahun 2017.
Dia divonis 20 tahun penjara.
Dia juga bandar narkoba dan sekaligus pelaku pembunuhan menggunakan senjata api.
Saat digerebek, kontak senjata pun tak terhindarkan.
Satriandi dan temannya melakukan perlawanan, dengan menembakan senjata api.
Satriandi dan rekannya itu melarikan diri ke areal Pondok Pesantren Babussalam.
Sampai akhirnya, keduanya pun tewas diterjang timah panas.
Polisi yang melakukan penggeledahan di kediaman Satriandi, mengamankan sejumlah senjata api, baik laras panjang maupun laras pendek.
Termasuk peluru, selongsong, dan sebuah granat.
"Iya ada banyak yang diamankan. Ada (granat)," jawab Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi.
Informasi sementara, keberadaan Satriandi ini memang sudah dipantau sejak 2 hari belakangan oleh aparat.
Sampai akhirnya pada Selasa (23/7/2019), sekitar pukul 06.30 WIB, polisi melakukan penangkapan.
Tim Gegana dan tim Inafis Polda Riau, langsung melakukan sterilisasi dan olah TKP di kediaman Satriandi.
Hasilnya, sejumlah barnag bukti berhasil diamankan yakni :
2 unit senjata merek revolver
2 unit senjata laras panjang
8 butir selomsong revolver
6 butir peluru revolver laras pendek
6 butir peluru dalam revolver Merek taurus
1 buah tas pancing
1 buah granat
Polisi vs Mantan Polisi, BAKU TEMBAK di Sebuah Rumah di Pekanbaru Banyak Lobang Bekas Peluru di Kaca
Polisi vs mantan polisi, baku tembak di sebuah rumah di Tampan Pekanbaru dan banyak lobang bekas peluru di kaca jendela rumah yang dihuni Satriandi.
Aparat kepolisian baru saja selesai melakukan olah TKP dan sterilisi di lokasi kejadian baku tembak polisi dengan Satriandi, Selasa (23/7/2019).
Tepatnya di rumah Blok A Nomor 6, Perumahan Palma Residence, di Jalan Sepakat, samping Pondok Pesantren Babussalam, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
Tampak petugas masih sibuk hilir mudik, keluar masuk rumah itu.
Dari dalam rumah, petugas membawa keluar sejumlah barang.
Mulai dari tas koper bermotif, kantong plastik hitam dan lain-lain.
Rumah kediaman Satriandi itu sudah dipasangi garis polisi.
Sementara itu, terlihat belasan bekas tembakan dibeberapa bagian rumah.
Yang paling jelas tampak dikaca jendela depan dan tembok rumah.

Warga sekitar, juga banyak yang berkumpul di sekitar rumah itu.
Mereka merasa penasaran, apa sebenarnya yang terjadi.
Informasi sementara, dua orang tewas dalam kejadian ini.
Termasuk Satriandi, yang memang sudah lama jadi buronan polisi.
Wakapolda Riau Brigjen Pol W Widada Turun ke Lokasi Baku Tembak di Pekanbaru, Sedang Olah TKP
Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada turun ke lokasi baku tembak polisi dengan pelaku kejahatan di Pekanbaru, saat ini polisi sedang olah TKP.
Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada Tiba di lokasi kejadian baku tembak antara polisi dengan pelaku kejahatan.
Sementara itu puluhan aparat kepolisian saat ini masih bersiaga di lokasi kejadian.
Pasca terjadinya peristiwa baku tembak antara petugas, dengan pelaku kejahatan, Selasa (23/7/2019
Lokasinya ada di Jalan Sepakat, samping Pondok Pesantren Babussalam Kota Pekanbaru.
Sempat terjadi aksi kejar-kejaran, sampai akhirnya dua orang tewas dihujam timah panas.
Salah satunya adalah Satriandi.

Untuk diketahui, dia punya catatan kriminal yang terbilang cukup luar biasa.
Terutama untuk kasus narkoba.
Dia sempat ditangkap atas kasus pembunuhan dengan senjata api.
Namun berhasil kabur saat ditahan di Lapas Klas II A Pekanbaru.
"Saat ini masih olah TKP masih sterilisasi, nanti dulu ya," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi.
Sunarto menuturkan, untuk satu orang yang tewas, diduga adalah Satriandi.
"Iya (Satriandi), informasi dari keluarganya," ucapnya.
Terkait kasus apa hingga terjadi aksi saling tembak antara polisi dan pelaku, hingga kini belum ada keterangan resmi.
Breaking news polisi baku tembak dengan pelaku kejahatan di Pekanbaru Riau, dua orang diinfokan tewas.
Aparat kepolisian dikabarkan terlibat baku tembak dengan pelaku kejahatan di Perumahan Palma Residence, Jalan Sepakat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Selasa (23/7/2019).
Menurut informasi, dua orang tewas diterjang timah panas polisi, seorang di antaranya adalah Satriandi.
Untuk diketahui, Satriandi merupakan buronan aparat sudah sejak lama.
Dirinya terlibat kasus narkoba kelas kakap.
Bahkan Satriandi kabur saat menjalani masa tahanan dari Lapas Klas II A Pekanbaru.
Dari pantauan Tribun, puluhan personel kepolisian masih berada di lokasi.
Termasuk tim Gegana dari Satuan Brimobda Polda Riau.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto membenarkan perihal adanya peristiwa ini.
"Iya ini tim lagi melakukan sterilisasi," ungkapnya.
Sunarto memaparkan, pelaku yang tewas ini memang Satriandi.
"Iya, informasi dari keluarganya begitu," paparnya.
LIVE Polisi Baku Tembak dengan Pengedar Narkoba di Pekanbaru Riau, Dua Orang Dikabarkan Tewas.
Aparat kepolisian dikabarkan terlibat baku tembak dengan pelaku kejahatan di Perumahan Palma Residence, Jalan Sepakat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Selasa (23/7/2019).
Menurut informasi, dua orang tewas diterjang timah panas polisi, seorang di antaranya adalah Satriandi.
Untuk diketahui, Satriandi merupakan buronan aparat sudah sejak lama.
Dirinya terlibat kasus narkoba kelas kakap.
Bahkan Satriandi kabur saat menjalani masa tahanan dari Lapas Klas II A Pekanbaru.
Dari pantauan Tribun, puluhan personel kepolisian masih berada di lokasi.
Termasuk tim Gegana dari Satuan Brimobda Polda Riau.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto membenarkan perihal adanya peristiwa ini.
"Iya ini tim lagi melakukan sterilisasi," ungkapnya.
Sunarto memaparkan, pelaku yang tewas ini memang Satriandi.
"Iya, informasi dari keluarganya begitu," paparnya.
BREAKING NEWS Polisi Lakukan Penggerebekan Bandar Narkoba di Pekanbaru Dua Kantong Mayat Dikeluarkan
Breaking news polisi lakukan penggerebekan bandar Narkoba di Pekanbaru, sempat baku tembak, dua kantong mayat dikeluarkan dari lokasi penggerebekan.
Seorang di antaranya yang dikabarkan tewas dan dibenarkan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto adalah bandar narkoba kelas kakap bernama Satriandi.
Warga di Jalan Sepakat dan kawasan Pesantren Babussalam, Kel Sidomulyo Barat Kec Tampan dihebohkan dengan banyaknya aparat Kepolisian bersenjata lengkap, bahkan satu unit mobil baracuda diturunkan di lokasi.
Dari informasi sementara yang dihimpun Tribun Pekanbaru.com, kuat dugaan telah terjadi penggerebekan tersangka Narkoba kelas kakap, yang menyebabkan ada tersangka narkoba yang kehilangan nyawa.
Sekitar jam 09.20 WIB, satu unit mobil ambulan turun ke lokasi tepatnya di halaman TK Babussalam, dari dalam sekolah tersebut dibawa dua kantung mayat yang dimasukkan langsung ke dalam mobil ambulan.
Setelah itu disusul dengan datangnya satu unit mobil penjinak bom.
Hingga berita ini diturunkan belum belum ada keterangan jelas dari pihak Kepolisian.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto yang ditemui di lokasi masih belum bisa memberikan keterangan.
"Kita belum dapat keterangan datanya, nanti akan kita sampaikan," katanya.
Hingga berita ini diturunkan kawasan ini telah diramaikan oleh warga yang penasaran, sedangkan garis polisi telah dipasang di depan Jalan Sepakat.
MANTAN Polisi Jadi Pengedar Narkoba di Pekanbaru, Loncat Dari Hotel, Todongkan Senjata Api, Kabur
Mantan polisi jadi pengedar Narkoba di Pekanbaru, loncat dari hotel, todongkan senjata api ke petugas lapas dan berhasil kabur.
Mantan polisi itu bernama Satriandi, ia mantan anggota kepolisian yang dipecat karena terlibat kasus peredaran narkoba, dan ia kembali kembali berulah, dan akhirnya tewas dalam baku tembak denga polisi pada Rabu (23/7/2019).
Pada saat ia kabur, bersama seorang teman satu sel yang membantunya berjalan, ia kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pekanbaru, Rabu (22/11/2017) sore.
Ia membuat petugas jaga tidak berdaya dengan menodongkan senjata api, diduga senjata api itu berasal dari Hasbi dan Resti, yang datang mengunjunginya di Lapas pada pagi hari.
Kuat dugaan Hasbi dan Resti pula lah menyediakan mobil yang siap di depan Lapas, menunggu Satriandi dan rekannya, Nugroho, keluar dari Lapas dan kabur.
“Mereka kabur dari dalam (Lapas) dengan menodongkan senjata," kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Pekanbaru Kombes Pol. Susanto.
Kapolres segera turun ke Lapas begitu mengetahui Satriandi melarikan diri.
“Saat ini petugas tengah memburu kedua orang itu,” imbuhnya.
Satriandi masuk penjara karena kasus pembunuhan, menembak mati sesama pengedar narkotika di awal tahun ini (2017), dengan hukuman 12 tahun penjara.
Sedangkan Nugroho merupakan terpidana kasus pencurian dengan hukuman dua tahun penjara.
Keduanya menghuni sel yang sama di Lapas Kelas II A Pekanbaru.
Berdasarkan keterangan petugas Lapas, kemarin siang, sekitar pukul 11.00 hingga pukul 11.26 WIB, Nugroho dikunjungi dua orang bernama Hasbi dan Resti.
Sorenya, sekitar pukul 16.40 WIB, Satriandi dan Nugroho hendak pergi ke pintu depan Lapas dengan alasan mengambil barang.
Akan tetapi, petugas jaga tidak mengizinkan.
Satriandi tiba-tiba mengeluarkan senjata api dan menodong petugas.
Setelah membuat petugas tidak berdaya, Satriadi dengan dibantu Nugroho berjalan menuju pintu depan.
Mereka dengan mudah membuka pintu terakhir Lapas yang sore itu tidak digembok.
Pelarian Satriandi seperti sudah diatur dengan rapi.
Pasalnya, di depan Lapas sudah menunggu mobil Kijang Innova.
Mereka pun tancap gas meninggalkan lembaga pemasyarakatan.
UPDATE Tewasnya Bos Narkoba di Pekanbaru: Satriandi Punya Paspor 31 Rekening Tabungan & Mobil Mewah