Berita Riau
Syamsuar Bakal Ajak PM Malaysia Selamatkan Generasi Melayu dari Narkoba
Gubernur Riau, Syamsuar mengaku prihatin dengan peredaran narkoba di Riau. Dia akan mengajak PM Malaysia untuk menyelamatkan generasi Melayu
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengaku prihatin dengan peredaran narkoba di Riau.
Ia pun menyampaikan sejumlah kondisi di lapangan yang membuatnya merasa miris.
Sebab peredaran Narkoba di Riau tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa.
Namun anak-anak di Riau juga ada yang sudah terjerumus menjadi pengedar narkoba.
"Di Kepulauan Meranti itu bahkan anak SD pun ikut ( pengedar Narkoba)," kata Syamsuar saat memberikan pengarahan pada acara pelantikan dan rapat kerja Pengurus Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Provinsi Riau di Gedung Daerah, Jumat (26/7/2019).
Menggeliatnya bisnis narkoba di Riau tidak terlepas dari manisnya bisnis haram tersebut.
Sebab para pengedar narkoba mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari bisnis haram ini.
Sehingga banyak anak-anak muda di Riau yang tergiur dengan iming-iming keuntungan yang besar tersebut.
Akhirnya mereka terjerumus ke bisnis haram ini.
Baca: VIDEO Lima Wakil Indonesia ke Semifinal, Hasil Babak ke-2 & Link Streaming Semifinal Japan Open 2019
Baca: KPK Amankan Uang Rp 200 Juta Saat OTT Bupati Kudus, M Tamzil
"Kemarin ditangkap di Rupat itu (sabu-sabu) beratnya sampai 24 kilogram. Kalau satu kilo Rp1 miliar, berarti 34 kilogram Rp34 miliar. 10 persen saja dapat udah berapa itu," katanya.
Pihaknya berharap semua pihak harus terlibat dalam pemberantasan narkoba.
Sebab penyalahgunaan narkoba dapat merusak generasi muda.
"Ini masalah besar, jadi mari sama-sama kita atasi masalah ini, pemerintah, TNI, Polri, BNN, tokoh agama, tokoh masyarakat, ulama semuanya harus terlibat," ujarnya.
Tidak hanya itu, Gubri Syamsuar juga berkeinginan untuk bertemu dengan pemerintah Malaysia untuk bekerja sama dalam mencegah peredaran narkoba masuk ke Riau.
Sebab sejumlah pulau di Riau berbatasan langsung dengan negara tetangga dan rawan dijadikan sebagai pintu masuk narkoba ke Riau.