BREAKING NEWS
BREAKING NEWS: Mendarat di Pelalawan Riau, Menteri LHK-Kapolri-Panglima TNI Menuju Lokasi Karhutla
Breaking News: Mendarat di Pelalawan Riau, Menteri LHK Siti Nurbaya, Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto menuju lokasi Karhutla
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Batin Arifin Perjualbelikan Lahan TNTN, Ada Mantan Jaksa yang Membeli
Tersangka perambahan lahan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Desa Bukit Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras telah diamankan Polres Pelalawan pada Sabtu (10/8/2019) pekan lalu.
Pelaku bernama Abdul Arifin yang menjabat sebagai Batin Hitam Sei Medang Desa Bukit Kesuma.
Informasi yang diperoleh tribunpelalawan.com, Batin Hitam Arifin tidak hanya merambah dan membangun kebun di atas lahan TNTN seperti kasus yang menjeratnya dan sedang disidik Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Pelalawan.
Baca: BREAKING NEWS:Menteri-Kapolri-Panglima TNI ke Pelalawan Riau akan Padamkan Api di Jalan Koridor RAPP
Baca: PERAMBAH Hutan di TNTN Riau Ditangkap, Kelola dan Jual Tanah Tesso Nilo hingga Ditanami Kelapa Sawit
Baca: Menteri LHK Tegur 55 PERUSAHAAN Terkait Karhutla di Riau, Pasien ISPA di Pekanbaru Capai 2.262 Orang
Baca: Pemprov Riau akan Terapkan Kurikulum MUATAN LOKAL Budaya Melayu Riau di SMA Sederajat
Batin Arifin juga diduga memperjualbelikan tanah taman nasional kepada oknum masyarakat yang ingin memiliki lahan.
Bahkan praktik itu sudah berlangsung sejak lama serta menjadi rahasia umum bagi masyarakat sekitar.
"Pak Batin Arifin itu memang kerjanya jual beli lahan dari dulu. Tanah yang dijual di lahan TNTN," ungkap seorang sumber tribunpelalawan.com, yang mengetahui praktik jual beli lahan tersebut, Selasa (13/8/2019).
Pria yang meminta namanya tidak ditulis ini menyebutkan, lahan yang dijual oleh Batin Arifin luasnya beragam.
Dari dua hektar atau satu persil sampai puluhan hektar, selama pembeli atau investor sanggup memodali.
Diperkirakan areal TNTN yang dipergadangkan Arifin telah mencapai ratusan hektar.
Kebanyakan lahan yang dibeli oknum masyarakat itu dibangun kebun kelapa sawit dan sebagian ditanami karet di atas lahan yang seharusnya terlarang itu.
Saat ini tanaman tersebut sudah berusia beragam dan tak sedikit yang telah menghasilkan rupiah. Jual beli itu didasari dengan lahan milik masyarakat dan perbatinan atau adat.
"Kebanyakan yang membeli lahan itu warga pendatang dari luar Pelalawan. Tapi yang mengelola diserahkan kepada warga setempat," tambahnya.
Baca: BREAKING NEWS:Menteri-Kapolri-Panglima TNI ke Pelalawan Riau akan Padamkan Api di Jalan Koridor RAPP
Baca: Karhutla di Riau, MENTERI LHK-Kapolri-Panglima TNI ke Riau, Jumlah Hotspot Terpantau 167 Titik
Baca: Pelaku Pembakar Lahan di Riau Ini Ditangkap Polisi, Sebelumnya Sempat Berjanji Tidak akan Membakar
Baca: Pemprov Riau akan Terapkan Kurikulum MUATAN LOKAL Budaya Melayu Riau di SMA Sederajat