Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hari Kemerdekaan

Terharu, Terpilih Sebagai Paskibraka, Catarino Jorge Fernandes Tinggalkan Ayah Yang Sedang Stroke

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2019, Catarino Jorge Fernandes menangis terharu saat mengetahui dirinya terpilih mewakili Provinsi Babel.

Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Perwakilan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) saat upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2019). Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 anggota Paskibraka yang akan bertugas pada upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI. 

Terharu, Terpilih Sebagai Paskibraka, Catarino Jorge Fernandes Tinggalkan Ayah Yang Sedang Stroke 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2019, Catarino Jorge Fernandes menangis terharu saat mengetahui dirinya terpilih mewakili Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung.

Ia terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2019. Dia mendapatkan kabar tersebut ketika sang ayah yang mendukungnya sedang sakit.

"Saya menangis karena orangtua sedang sakit. Bapak sedang stroke. Waktu mendengar Bapak juga menangis," ujar Catarino kepada Tribun Network di PP PON Cibubur, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Pemuda bertubuh tinggi ini tetap berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pendidikan dan latihan Paskibraka. Sebelum berangkat ke Jakarta, orangtuanya menyampaikan sebuah pesan. Catarino harus melakukan apa yang terbaik untuk dirinya.

Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2019)
Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2019) (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
//

"Jangan lupa untuk membanggakan nama provinsi, angkat derajat kamu dan orangtua," tutur Catarino menirukan pesan dari orangtuanya.

Perjuangan Catarino untuk menjadi anggota Paskibraka tidak mudah. Dia dan anggota Paskibraka lain harus bangun tidur pagi setiap pukul 04.00 WIB.

Baca: Ini Beda Teks Proklamasi Asli Dengan yang Dibacakan Proklamator Soekarno

//

Mereka, yang akan bertugas pada upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Istana Merdeka, terkadang harus bahu-membahu membangunkan. Mereka kemudian melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid bagi yang beragama Islam.

"Maksimal tidur jam 22.00. Bangun jam 04.00. Kita punya waktu enam jam untuk istirahat. Sayang sekali kalau tidak dipakai," ujar Rafi Ahmad Falah, anggota Paskibraka asal Cilegon, Banten yang bercerita soal keseharian anggota Paskibraka kepada Tribun Network.

Setelah itu mereka memanfaatkan waktu seharian untuk berlatih. Sebanyak 68 siswa sekolah menengah atas dari 34 provinsi berlatih baris-berbaris untuk mengibarkan bendera. Di bawah terik matahari, mereka tetap berlatih.

Mereka mengenakan seragam warna merah dan putih. Mereka berlatih cara melipat bendera, menghentakkan kaki ke tanah agar selaras serta berlatih agar bendera bisa dibentangkan secara baik dan benar. Semua itu mereka lakukan atas dasar rasa cinta kepada Indonesia.

"Bisa memegang lambang bendera pusaka yang sangat sakral, yang sangat suci, itu sesuatu yang tidak ternilai," kata Rafi.

Untuk bisa menjadi seorang Paskibraka harus melalui kompetisi yang tidak mudah. Itu sebabnya penunjukan bisa membuat seseorang terkejut saking tidak percaya. Contohnya adalah Denollati Nonce Kawa Pararem, anggota Paskibraka dari Papua.

Baca: Sutan Sjahrir Lebih Memilih Tan Malaka yang Membacakan Teks Proklamasi

Deno, sapaan akrabnya, mengaku kaget bisa berangkat ke Jakarta untuk mengikuti diklat Paskibraka Nasional 2019. Deno mengaku baru belajar cara baris-berbaris pada April 2019.

Di sekolah tempat dia menimba ilmu tidak ada Paskibra.

"Waktu ditunjuk mengikuti seleksi tingkat provinsi, saya lolos mewakili sekolah," tutur Deno.

Deno kini memiliki sebuah harapan saat menjadi anggota Paskibraka di Istana Merdeka esok. Dia berharap bisa berfoto dengan Presiden Joko Widodo usai melaksanakan tugasnya.  "Ingin bertemu Presiden Jokowi," ungkap Deno yang mengagumi gedung-gedung tinggi di Jakarta.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Catarino Menangis Tinggalkan Ayah yang Sakit Stroke, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/08/16/catarino-menangis-tinggalkan-ayah-yang-sakit-stroke.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Rachmat Hidayat

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved