Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hari Kemerdekaan

Tanpa Kedua Orang Ini, Kita tak Akan Pernah Melihat Situasi Pengibaran Bendera Saat Proklamasi

Kabar kemerdekaan Indonesia dengan ditandai pembacaan teks Proklamasi disampaikan ke seluruh penjuru tanah air tidak secepat pada era sekarang.

Editor: Ilham Yafiz
bangka.tribunnews.com
Alex Mendur dan Frans Mendur 

Tanpa Kedua Orang Ini, Kita tak Akan Pernah Melihat Situasi Pengibaran Bendera Saat Proklamasi

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kabar kemerdekaan Indonesia dengan ditandai pembacaan teks Proklamasi disampaikan ke seluruh penjuru tanah air tidak secepat pada era sekarang.

Saat itu komunikasi masih terbatas, radio, informasi dari mulut ke mulut, dan media cetak yang penyebarannya tidak secepat saat ini.

Tapi taukah anda, foto pengibaran bendera merah putih pertama kali saat Proklamasi diabadikan oleh siapa?

Terdapat beberapa tokoh yang turut berperan dalam memproklamasikan Indonesia.

Dua di antaranya adalah Alex dan Frans Mendur.

Fotografer Indonesia yang berhasil menangkap momen proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sehingga hasil karyanya dapat kita nikmati hingga sekarang.

Dikutip dari Kompas.com, di Talikuran, Minahasa, Sulawesi Selatan terdapat dua patung laki-laki yang berdiri di atas kamera.

Kedua laki-laki tersebut yakni Frans Soemarto Mendur dan Alex Impurung Mendur.

Alex dan Frans Mendur berjasa dalam mengabadikan peristiwa sejarah bangsa Indonesia yakni Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Patung keduanya terletak di depan rumah adat Minahasa.

Rumah dan patung tersebut merupakan bagian dari Tugu Pers Mendur, tempat penghormatan untuk jasa Frans dan Alex Mendur.

Di rumah tersebut juga terpampang 113 karya Mendur bersaudara.

 

Alex dan Frans Mendur 2
Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan detik-detik proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Cikini, Jakarta, 17 Agustus 1945.

Pada 16 Agustus 1945, Frans Mendur mendapat kabar bahwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan berlangsung keesokan harinya.

Saat itu Frans Mendur menjadi wartawan Harian Asia Raya.

Keesokan harinya, Frans Mendur datang ke rumah Bung Karno dalam keadaan penuh keraguan.

"Saya sendiri semula tak percaya," tutur Frans, seperti dituliskan Hendri F Isnaeni, dalam buku '17-8-1945: Fakta, Drama, Misteri' (2015).

Namun ketika melihat banyak orang yang berkumpul di halaman rumah Bung Karno, Frans mulai meyakinkan dirinya.

Menjelang pukul 10.00 WIB, Soekarno Hatta dan beberapa tokoh nasional lainnya keluar dari rumah.

Semua rakyat Indonesia yang tiba diberikan aba-aba untuk berdiri dan meneriakkan “Hidup Indonesia!” dan “Indonesia Merdeka!”.

Frans dan Alex Mendur kemudian mengabadikan peristiwa tersebut.

Namun setelah pembacaan teks proklamasi, Alex dan Frans Mendur belum dapat menghirup udara bebas.

Tentara Jepang mengejar keduanya.

 

Hasil foto Alex Mendur tidak dapat diselamatkan dan dirampas tentara Jepang.

Dalam wawancara dengan wartawan Soebagijo IN pada tahun 1960-an, Frans mengaku melihat tustel (perangkat untuk memotret) milik Alex dirampas oleh tentara Jepang.

Menurut Frans dalam wawancara yang sama dengan Soebagijo, ia mengubur rol film itu di kebun kantornya.

Kedua kakak adik tersebut harus berjuang ketika mencetak hasil foto.

Mereka perlu menyelinap di malam hari dan melompati pagar di samping kantor Domei demi mencetak foto di sebuah lab film.

Jika keduanya tertangkap, hukuman mati atau dipenjara.

Foto yang berhasil Frans tangkap yakni saat Soekarno membacakan teks proklamasi, pengibaran bendera merah putih oleh anggota Pembela Tanah Air (PETA) Latief Hendradiningrat, dan suasana upacara pengibaran bendera Merah Putih.(*)

SUMBER: TRIBUNNEWS WIKI

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved