Pekanbaru
Guru Muda yang Tewas dalam Kamar Kos di Pekanbaru Dipastikan Bunuh Diri, Hasil Visum Ada Luka Lecet
Disinggung soal dugaan unsur pidana terkait penemuan jasad guru itu, Kapolsek Tampan memastikan tidak ada.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Guru Muda yang Tewas dalam Kamar Kos di Pekanbaru Dipastikan Bunuh Diri, Hasil Visum Ada Luka Lecet
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Guru di salah satu SD swasta di Pekanbaru yang ditemukan tewas dengan kondisi leher terjerat di dalam kamar kosnya di Jalan Swakarya, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, beberapa waktu lalu, dipastikan tewas bunuh diri.
Hal ini diungkapkan Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan, Selasa (20/8/2019).
Korban bernama Sania Putri (23 tahun). Perempuan muda ini awalnya diduga tewas karena gantung diri.
"Sudah (dipastikan bunuh diri), berdasarkan hasil visum," katanya.
Baca: Guru Muda di Pekanbaru, Riau Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Diduga Bunuh Diri
Disinggung soal dugaan unsur pidana terkait penemuan jasad guru itu, Juper memastikan tidak ada.
"Tidak ada (dugaan unsur pidana)," tuturnya.
Sementara itu Kasubbid Yanmed Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto membeberkan hasil visum jasad korban.
"Dari pemeriksaan luar, kita temukan luka lecet tekan di bagian leher, yang pola atau gambarannya tidak bertentangan dengan orang gantung diri," sebutnya.
Namun penyebab pasti kematian korban, tidak bisa dipastikan. Lantaran jasad korban tidak diautopsi.
Lanjut Supriyanto, jasad korban sudah diambil oleh pihak keluarga pada Minggu sore. Jenazahnya dibawa ke Kisaran, Sumatera Utara.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan muda bernama Sania Putri (23 tahun), ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di Jalan Swakarya, Kos Putri, Kelurahan Tuah Karya, Pekanbaru, Sabtu (17/8/2019) malam tadi.
Baca: Pelaku Penikaman Polisi di Riau Sempat Buat Onar dan Meresahkan Warga Inhil, Melawan Saat Ditangkap
Baca: Kasus Siswa Mogok Belajar di Riau, Murid MAN 1 Kuansing Belum Mau Sekolah, Kemenag dan Guru Rapat
Dugaan awal polisi, Sania yang sehari-hari diketahui bekerja sebagai guru di salah satu SD swasta di Pekanbaru ini, tewas bunuh diri.
Lantaran saat jasadnya ditemukan, bagian leher korban terjerat dengan selendang warna hijau yang terhubung ke teralis jendela kamarnya.
Namun untuk kepastian penyebab mati korban, saat ini jasadnya tengah divisum di RS Bhayangkara Polda Riau.
Penemuan jasad perempuan diduga tewas gantung diri ini, dibenarkan oleh Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan saat dikonfirmasi Tribun.
"Iya betul tadi malam. Kita masih menunggu hasil visum RS Bhayangkara," ungkapnya, Sabtu (18/8/2019) pagi.
Disebutkan Juper, awal mula kronologi penemuan jasad korban, saat ada tukang catering data mengantar pesanan korban.
Namun karena pintu kamar korban tertutup, tukang catering tersebut menitipkan pesanan korban kepada saksi Yelmita, yang juga penghuni kos di sana.
Oleh Yelmita, pesanan itu pun diantar ke kamar korban.
Namun tetap saja pintu kamar korban masih tertutup dan terkunci. Lampu kamar juga dalam kondisi mati.
"Saksi Yelmita menggedor pintu kamar namun tidak ada jawaban. Saksi yang mulai curiga, lalu menghubungi saksi Putri yang juga penghuni kos tersebut dengan tujuan meminta nomor HP korban," ungkap Juper.
Baca: Pelaku Pembunuhan Gadis yang Ditemukan dalam Karung Tampak Tak Menyesal, Bercanda saat Rekonstruksi
Baca: Ahok BTP dan Mantan Istrinya Veronica Tan Didorong Jadi Calon Wali Kota di Pilkada
Setelah saksi Yelmita mendapat nomor korban, dia pun mencoba menghubunginya.
Sambungan telfon itu masuk, namun tidak diangkat. Padahal suara dering handphone korban saat dihubungi, terdengar dari dalam kamar.
Akhirnya saksi Yelmita pergi meminta bantuan kepada Ketua RT dan warga sekitar. Pintu kamar kos korban lantas didobrak.
"Setelah pintu terbuka dan lampu kamar dinyalakan, warga kaget melihat korban sudah meninggal dunia dengan posisi leher terjerat selendang," paparnya.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan warga ke Polsek Tampan.
Tak lama berselang, polisi datang dan langsung melakukan olah TKP. Sementara jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau guna kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)