Silat Ajukan 21 Nama Atlet ke KONI Riau untuk Ikut Pra PON
Jadwal dan tuan rumah Pra PON pencak silat sampai saat ini masih belum jelas. Namun IPSI Riau tetap menyiapkan atlet untuk ajang itu.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: rinaldi
tribunpekanbaru.com - Hampir semua cabor kini sudah mengetahui jadwal pelaksanaan Pra PON, bahkan sebagiannya sudah selesai menjalani. Tapi tidak begitu halnya dengan cabor pencak silat. Cabor asli Indonesia tersebut hingga kini masih belum menetapkan tuan rumah dan waktu pelaksanaan Pra PON.
Kondisi ini membuat daerah belum bisa mengambil sikap apapun. Termasuk halnya Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Riau.
"Belum jelas kapan (Pra PON) dilaksanakan," kata Wakil Ketua IPSI Riau, Martias, Selasa (20/8) kepada Tribun.
Kepastian penunjukkan tuan rumah tersebut baru akan diputuskan pada Rakernas IPSI yang rencananya akan digelar pada Agustus ini. Namun sebelum Rakernas, IPSI Riau akan melaksanakan terlebih dahulu Rakerprov.
"Ya, Rakerprov IPSI Riau ini akan kita laksanakan sebelum Rakernas. Dalam beberapa hari ke depan lah," terangnya.
Meski demikian, IPSI Riau mengaku sudah menyiapkan atlet yang akan turun di Pra PON nanti. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan 21 nama ke KONI Riau, untuk segera dimasukkan dalam pelaksanaan TC Berjalan.
Ke-21 nama atlet yang diajukan tersebut sesuai dengan jumlah kelas yang akan dipertandingkan pada Pra PON mendatang.
Apakah KONI Riau akan menyetujui 21 nama tersebut, Martias mengaku belum bisa menjawabnya secara rinci.
"Sebenarnya KONI Riau sudah meminta kita untuk menggelar Pelatda (TC). Makanya kita siapkan 21 nama atlet tersebut. Yang jelas, Pelatda cabor silat akan digelar dalam waktu dekat ini," tambahnya.
IPSI Riau menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan tim seratus persen untuk tampil di Pra PON tahun 2019 ini. Meski belum tahu pasti daerah yang menjadi tuan rumah, namun IPSI Riau tetap mempersiapkan tim secara matang.
Atlet dalam jumlah seratus persen yang disiapkan pihaknya murni atlet lokal Riau. IPSI Riau tidak mendatangkan atlet dari luar daerah alias atlet impor.
"Tradisi kita di pencak silat tidak pernah menggunakan atlet impor. Ini kita lakukan untuk pembinaan atlet lokal secara terus menerus," katanya. (saf)
