Kuantan Singingi

Berpantun, Menpar Arief Yahya Beri Kejutan Pada Masyarakat Riau dalam Pembukaan Festival Pacu Jalur

Menteri Pariwisa (Menpar) Arief Yahya memberikan kejutan bagi warga Kuansing secara khusus dan Riau secara umum.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Palti Siahaan
Warga menggelar tari randai usai pembukaan Festival Pacu Jalur 2019 di lapangan Limuno, Teluk Kuantan, Kuansing, Riau, Rabu (21/8/2019). 

Berpantun, Menpar Arief Yahya Beri Kejutan Pada Masyarakat Riau dalam Pembukaan Festival Pacu Jalur

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Menteri Pariwisa (Menpar) Arief Yahya memberikan kejutan bagi warga Kuansing secara khusus dan Riau secara umum.

Hal  dilakukan saat Menpar memberi kata sambuatan dalam acara pembukaan Festival Pacu Jalur 2019 di lapangan Limuno, Teluk Kuantan, Kuansing, Riau, Rabu (21/8/2019).

Kejutan tersebut yakni Festival Pacu Jalur 2020 tahun depan akan masuk lagi ke kelender wisata nasional 2020.

Baca: Warga di Riau Diterkam Buaya Saat Mencari Udang, Basarnas Pekanbaru Turunkan Tim di Tembilahan

Baca: Buaya menerkam Manusia di Riau, Korban Sempat Teriak dan Langsung Menghilang dalam Sungai di Inhil

Tahun ini, Festival Pacu Jalur 2019 memang terlempar dari kelender wisata nasional. 

Wisata asal Riau yang masuk dalam kelender wisata nasional hanya Bakar Tongkang dan Toer The Siak.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam pembukaan Festival Pacu Jalur 2019 di lapangan Limuno, Teluk Kuantan, Kuansing, Riau, Rabu (21/8/2019).
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberi kata sambutan dalam pembukaan Festival Pacu Jalur 2019 di lapangan Limuno, Teluk Kuantan, Kuansing, Riau, Rabu (21/8/2019). (Tribun Pekanbaru/Palti Siahaan)

Pengumuman masuknya pacu jalur ke kelender wisata nasional 2020 lewat sebuah pantun.

Bunyi pantun tersebut yakni:

"Alangkah Risau Rasa di Hati,

Kalau tidak Ketemu Sinyal.

Hari ini Langsung Saya Eksekusi

2020 Pacu Jalur Masuk Kelender of Event Nasional."

Setelah pembacaan pantun tersebut, para hadirin langsung tepuk tangan bergemuruh.

Tentunya bahagia dan senang atas pengumuman sang menteri.

"Udah bahagia kan? Saya juga bahagia

Saya tadi malam risau juga," ujarnya.

Dikatakannya, saat melihat pacu jalur ini, dalam benaknya menyebutkan, event ini harus masuk dalam kelender wisata nasional 2020.

Ia pun meminta kepada anak muda untuk mempromosikan pacu jalur lewat media sosial.

Baca: BREAKING NEWS: Mayat Pria di Kebun Sawit Dekat Kantor Walikota Pekanbaru, Diduga Korban Pembunuhan

Baca: Info CPNS 2019, Ditanya Soal Kepastian Jadwal Penerimaan, Ini Jawaban Kepala BKN!

Menteri Arief Yahya tiba di Teluk Kuantan pada Selasa sore (20/8/2019). Ia ditemani Gubri Syamsuar.

Setibanya di Teluk Kuantan, langsung menggelar pertemuan dengan pejabat Pemkab Kuansing. Tentunya terkait dengan pacu jalur.

Selain itu, Selasa malam, Menteri Arief juga menggelar pertemuan dengan Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kuansing.

Terkait dengan pembukaan jakur 2019, sebelum dibuka secara resmi oleh sang menteri, ada pertunjukkan tarian kolosal sebelumnya.

Tarian kolosal menceritakan terkait kehidupan masyarakat Kuansing di sekitar Sungai Kuantan.

Pacu jalur 2019 ini, ada 175 peserta yang ikut serta. Pemkab Kuansing menyediakan Rp 500 juta lebih hadiah kepada para juara.

Penyebab Paju Jalur Tidak Masuk Kelender Wisata Nasional 2019

Saat memberikan kata sambutan, Rabu tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga buka-bukaan mengenai penyebab festival pacu jalur ini tidak masuk dalam kelender wisata nasional 2019.

Sang menteri mengatakan sesuatu wisata bisa masuk ke kelender nasional harus memiliki tiga C.

Unsur C yang pertama yakni wisata tersebut harus memiliki culture velue. Unsur ini sudah dipenuhi pacu jalur dengan nilai A sebab sejarah pacu jalur sangat panjang.

Unsur C yang kedua yakni Commitment. Unsur ini juga sudah dimiliki pacu jalur. Sebab pimpinan derah seperti bupati memiliki komitmen.

Jadi kelemahananya apa? Kenapa tidak masuk dalam kalender wialsata nasional 2019?

"Commersil velue," kata Menteri Arief Yahya.

Ia pun meminta maaf kepada khalayak ramai uang datang dalam acara tersebut. Sebab sudah terus terang.

"Maaf saya harus terus terang. Karena event pariwisata harus mengandung commersil velue. Harus mendatangkan orang. Harus memperomosikan," ujarnya.

Namun setelah ia datang ke Kuansing, ternyata sudah banyak pengunjung. Begitu juga promosinya sudah bagus.

Dengan tidak masuknya pacu jalur dalan wisata nasional 2019, maka wisata kebanggaan masyarakat Kuansing ini kalah bersaing dengan tiga wisata milik Riau lainnya. Tiga wisata Riau lainnya tersebut masuk dalam kelender wisata nasional 2019.

Tiga event wisata tersebut yakni Festival Bekudo Bono yang ada di Kabupaten Pelalawan. Tour The Siak di Kabupaten Siak. Satu lagi, festival Bakar Tongkang yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.

Toer The Siak sendiri bisa disebut sebagai wisata yang seumuran jagung. Sedangkan pacu jalur sudah berumur ratusan tahun, sebab dimulai saat Belanda masih berada di Indonesia.

Baca: Jokowi Ungkap Ciri-ciri Sosok Menteri Muda yang Akan Mengisi Kabinet Pemerintahan, Siapa yang Cocok?

Baca: BREAKING NEWS, Papua Terkini Kembali Memanas, Video Aksi Demonstran Bakar Kios di Fakfak Papua Barat

Keuntungan masuk dalam kelender wisata nasional 2019, acara tersebut mendapat bantuan dari pemerintah pusat dalam hal promosi. Misalnya, Festival Bekudo Bono milik Pemkab Pelalawan pada 2018 mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 1 miliar dalam bentuk promosi.

Namun sang Menteri senduri sudah memastikan pacu jalur akan masuk dalam kelender wisata nasional 2020 nanti. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved