Dampak Ribut Kasatpol PP Pekanbaru dan Kabid Penindakan BNNP Riau, Pengungkapan Narkoba Jadi Gagal

Penertiban jam operasional di salah satu klub malam di Kota Pekanbaru akhir pekan lalu berbuntut panjang.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ilham Yafiz
tribunpekanbaru/rizky armanda
Kepala BNNP Riau Brigjen Untung Subagyo (kiri) didampingi Kabid Pemberantasan Kombes Iwan Eka Putra (kanan) saat menyampaikan penjelasan terkait insiden keributan di tempat dugem dengan Satpol PP, Sabtu (24/8/2019) 

Dampak Ribut Kasatpol PP Pekanbaru dan Kabid Penindakan BNNP Riau, Pengungkapan Narkoba Jadi Gagal

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penertiban jam operasional di salah satu klub malam di Kota Pekanbaru akhir pekan lalu berbuntut panjang.

Penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP Pekanbaru itu berujung pada insiden cek cok mulut antara Kasatpol PP dengan Kabid Penindakan BNNP Pekanbaru.

Cek cok ini sempat terekam kamera wartawan, dan keributan antara keduanya tersebar ke media sosial.

Baca: Kasatpol PP Tunggu Permintaan Maaf Terkait Cek Cok di Tempat Dugem, BNNP Riau: Permohonan Maaf Apa?

Baca: Buntut Cekcok, Kasatpol PP Pekanbaru dan Kabid Pemberantasan BNNP Riau Kombes Pol Iwan Belum Bertemu

Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, Kombes Iwan Eka Putra menyatakan, dirinya memang sengaja ada di lokasi tersebut.

Ia bersama tim sedang dalam skema undercover atau penyamaran di tempat hiburan malam itu.

Ada target yang sedang diincar pada saat itu. Hal ini terkait dengan informasi akan adanya transaksi 5.000 butir pil ekstasi di lokasi tersebut.

Namun sayang, target itu akhirnya hilang setelah sejumlah personel Satpol PP, turun ke lokasi untuk melaksanakan penertiban jam operasional.

Belum lagi, hal tersebut berbuntut pada insiden keributan dan adu mulut antara Kombes Iwan dengan Kasatpol PP, Agus Pramono.

"Ada sisi keuntungan saya turun langsung. Saya masih baru, 2 minggu, masuk ke sana tidak ada yang tahu saya. Kalau anggota saya langsung, jangankan wujudnya, baunya saja sudah buat bubar, paham kira2 ya," kata Kombes Iwan, Sabtu (24/8/2019).

Iwan menegaskan, yang namanya undercover, memang sudah seharusnya mengupayakan agar tidak ada yang tahu siapa dirinya, dan dalam misi apa.

"Kalau saya bilang saya polisi, itu bukan undercover namanya," sebut Iwan.

Baca: Buntut Cekcok Kasatpol PP Pekanbaru dengan Perwira BNNP Riau, Undercover Gagal?

Dia memaparkan, target 5.000 pil ekstasi ini, merupakan pengembangan dari penangkapan 8 kg sabu yang dilakukan jajarannya beberapa minggu sebelumnya.

Iwan membeberkan, sebenarnya pada malam itulah akan terjadi serah terima barang haram, yang masih menjadi bagian dari jaringan 8 kg yang sudah diamankan.

"Gongnya memang malam Jumat itu, saat kejadian (ribut-ribut) itu, makanya saya sampaikan saya sangat kaget ketika ada personel Satpol PP di situ. Apakah mungkin ada upaya penggagalan tugas BNN? Saya juga tidak tahu," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved