Pekanbaru

BREAKING NEWS: Wali Kota Pekanbaru Liburkan Siswa Setelah ISPU Sentuh Level Berbahaya

Walikota Pekanbaru, Firdaus MT meliburkan para peserta didik saat ISPU menunjukan angka 300.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Kabut Asap menyelimuti kawasan Jalan Sudirman Pekanbaru, Minggu (25/8/2018). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

BREAKING NEWS: Wali Kota Pekanbaru akan Liburkan Siswa Setelah ISPU Sentuh Level Berbahaya

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Walikota Pekanbaru, Firdaus MT meliburkan para peserta didik saat ISPU menunjukan angka 300.

Saat itu kualitas udara masuk dalam level berbahaya.

Walikota Pekanbaru, Firdaus MT berikan paparan pada rapat penanggulangan bencana kabut asap di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru, Senin (26/8/2019).
Walikota Pekanbaru, Firdaus MT berikan paparan pada rapat penanggulangan bencana kabut asap di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru, Senin (26/8/2019). (Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang)

Level pertama kategori Baik untuk ISPU 0-50.

Level Sedang untuk ISPU 51-100.

Level Tidak Sehat untuk ISPU 101-1999.

Level Sangat Tidak Sehat untuk ISPU 200-299

Level Berbahaya untuk ISPU di atas 300.

"Bila sudah terjadi selama tiga berturut-turut, maka wajib diliburkan," terangnya dalam rapat penanggulangan bencana kabut asap, Senin (26/8/2019).

Baca: Kabut Asap Masih Selimuti Pekanbaru, Pihak Bandara SSK II Sebut Jarak Pandang Hanya 2000 Meter

Baca: FOTO: Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap, Kualitas Udara Tidak Sehat

Baca: BREAKING NEWS: Kabut Asap Riau, Jarak Pandang di Pelalawan 3 Km dan Penyebaran Hotspot 20 Titik

Menurutnya, saat ini pemerintah kota belum meliburkan para peserta didik.

Kebijakan meliburkan siswa tetap sesuai ISPU yang dikeluarkan DLHK Pekanbaru.

ISPU saat ini masih terpantau di angka 65 di Pekanbaru.

"Saat ini ada di level sedang, belum ada rencana untuk meliburkan para siswa," paparnya.

Walau demikian, Firdaus mengimbau orangtua dan pihak sekolah.

Ia mengimbau agar mengurangi aktivitas anak di luar ruangan.

"Kalau memang harus di luar, gunakan masker," ulasnya.

Sementara itu Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno menyebutkan bahwa Agustus 2019 sudah memasuki puncak kemarau.

Kondisi ini berlangsung sejak Juli 2019.

"Kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun 2018 silam," terang Sukisno dalam Rapat Penanggulangan Bencana Kabut Asap di Kota Pekanbaru, Senin (26/8/2019).

Menurutnya, BMKG memprediksi hujan baru terjadi pada September 2019 mendatang. Saat ini Riau bagian utara sudah mulai hujan dengan beragam intensitas.

Hotspot atau titik panas banyak terdapat di Riau bagian selatan dengan jumlah mencapai 41 titik.

Rinciannya Kabupaten Bengkalis 14 titik, Pelalawan 10 titik, Inhil 13 titik dan Rohil bersama Inhu masing-masing 2 titik.

Sedangkan Pekanbaru tidak didapati titik panas.

Angin saat ini mengarah dari tenggara menuju kawasan Sumatera. Asap yang ada di Pekanbaru adalah kiriman berasal dari selatan.

Sukisno tidak menampik jarak pandang di Kota Pekanbaru sempat 1,5 kilometer. Bercampur uap air. Senin pagi ini kualitas udara di kota Pekanbaru belum menunjukkan kondisi sehat.

"Jarak pandang berangsur baik pada pukul 09.00 WIB menjadi 3 kilometer," paparnya.

Baca: Harga Sweater Putih Simpel Ini 39 Juta, Lihat Busana Syahrini yang Tak Biasa Ini, Padanan Sesuai!

Baca: Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Rp 7.000 Pergram, Segini Harga Emas Antam Saat Ini

Terkait kondisi kabut asap ini, Executive General Manager (EGM) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Yogi Prasetyo mengatakan, belum sampai mengganggu aktivitas penerbangan.

"Sampai dengan saat ini visibility (jarak pandang) di Bandara SSK 2000 meter, masih aman untuk penerbangan," sebutnya.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved