Pekanbaru
Penderita ISPA di Riau Capai 21.671 Orang, Terbanyak Ada di Pekanbaru
Sepanjang Agustus 2019 sebanyak 21.671 warga Riau terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Penderita ISPA di Riau Capai 21.671 Orang, Terbanyak ada di Pekanbaru
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sepanjang Agustus 2019 sebanyak 21.671 warga Riau terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Rinciannya Kota Pekanbaru sebanyak 5.355 orang, Kabupaten Siak sebanyak 3.753 orang, Kampar sebanyak 3.315 orang, Kota Dumai sebanyak 2.451 orang.
Kemudian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sebanyak 2.079 orang, Pelalawan sebanyak 1.767 orang, Indragiri Hilir (Inhil) sebanyak 1.342 orang, Rokan Hilir (Rohil) sebanyak 496 orang, Kepulauan Meranti sebanyak 401 orang.
Baca: BREAKING NEWS: Wali Kota Pekanbaru Liburkan Siswa Setelah ISPU Sentuh Level Berbahaya
Terakhir, Indragiri Hulu (Inhu) sebanyak 341 orang, Bengkalis sebanyak 301 orang, dan Kuantan Singingi sebanyak 70 orang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Yohanes mengatakan, bahwa jumlah penderita ISPA terbanyak terdapat di Kota Pekanbaru, yaitu sebanyak 5.355 orang.
"Yang kebakaran hutan dan lahan memang di daerah, tapi arah anginnya kan membawa asapnya ke kota," kata Yohanes, Senin (26/8/2019).
Melihat tingginya jumlah penderita ISPA, kebutuhan obat-obatannya juga meningkat. Pihaknya memastikan stok obat di kabupaten dan kota masih mencukupi.
"Stok obat masih cukup. Sejauh ini juga belum ada permintaan bantuan dari kabupaten dan kota," katanya.
Baca: Kabut Asap Semakin Pekat, Pemprov Riau Belum Berencana Libur Anak Sekolah
Semakin pekatnya kabut asap di Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktifitas diluar rumah. Khususnya untuk anak-anak balita, lansia dan ibu hamil. Sebeb mereka sangat rentan terkena penyakit akibat udara yang terpapar kabut asap.
"Jika ISPU sudah berada dilevel 100 sampai 200 itu memang kelompok yang paling rentan terkena dampaknya itu ibu hamil, bayi, balita, anak pra sekolah dan lasia. Kita sarankan mereka berakrifitas didalam rumah," kata Yohanes.
"Kalau terpaksa keluar pakailah masker, itu kita sampaikan ke seluruh puskemas kabupaten kota dan rumah sakit," ujarnya.
Pihaknya mengimbau kepada puskemas dan sekolah yang membutuhkan masker untuk mengambil masker ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Selain itu, pihaknya juga sudah meminta kepada seluruh Puskemas dan Rumah Sakit yang ada di Riau untuk segera menolong para pasien yang terkena penyakit akibat dari kabut asap.
"Kita sudah buat surat edaranya, jadi kalau ada yang sakit silahkan langsung ke Puskemas, itu gratis tidak dipungut biaya. Kami sudah minta agar warga yang terkena dampak asap ini diprioritaskan," ujarnya.
Yohanes mengungkapkan, sudah banyak sekolah yang meminta masker dan sudah dikirim ke sekolah-sekolah. Jika masih ada lembaga yang membutuhkan masker pihaknya meminta agar mengajukan permintaan ke dinas kesehatan provinsi Riau.
"Kita tidak bisa mengeluarkan barang-barang ini kalau tidak ada permintaan dari lembaga yang membutuhkan," sebutnya.
Saat ini persediaan stok masker di Dinas Kesehatan Provinsi terus menipis. Hingga saat ini stok masker di dinas kesehatan Riau masih memiliki stok masker sebanyak 3.320 kotak.
"Kita sudah ajukan permintaan ke kementrian kesehatan, tapi barangnya belum datang," katanya.
Baca: BREAKING NEWS - Hujan Lebat Turun di Pekanbaru, Warga: Alhamdulillah
Namun sejauh ini, lanjut Yohanes, ada beberapa perusahaan swasta dan bank di Riau yang siap membantu untuk pengadaan masker.
"Kami terima saja, karena ini kan sifatnya untuk kepentingan masyarakat. Tapi untuk saat ini kita masih gunakan stok masker kita, nanti kalau sudah habis baru kita ambil yang bantuan dari pihak perusahaan dan bank, sambil menunggu yang dari kementrian kesehatan datang," ujarnya. (Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono)