DPRD Kuansing, Riau Panggil Perwakilan Kemenag Bicarakan Kisruh MAN 1
Buntut kisruh MAN 1 Teluk Kuantan, DPRD Kuansing, Riau memanggil perwakilan Kementerian Agama Kuansing untuk lakukan koordinasi.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ilham Yafiz
DPRD Kuansing, Riau Panggil Perwakilan Kemenag Bicarakan Kisruh MAN 1
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Buntut kisruh MAN 1 Teluk Kuantan, DPRD Kuansing, Riau memanggil perwakilan Kementerian Agama Kuansing untuk lakukan koordinasi.
Ketua DPRD Kuansing Andi Putra mengatakan pemanggilan pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kuansing hanya untuk koordinasi saja. Pertemuan belim bisa disebut sebagai dengar pendapat (hearing).
"Ngak ada hearing tadi. Hanya koordinasi saja," kata Andi Putra, Rabu (28/8/2019).
Koordinasi sendiri terkait dengan permasalahan internal di MAN 1 Teluk Kuantan.
Seperti diketahui, kisruh di sekolah tersebut masih berlanjut hingga saat ini. Para siswa masih menggelar mogok belajar.
Dikatakannya, nantinya pihaknya akan menggelar hearing. Namun politisi Golkar ini tidak merinci kapan waktu hearing.
"Masih internal. Saya masih mendengar dari satu pihak. Dan saya menunggu info pihak satu lagi," ujar putra mantan bupati Kuansing, Sukarmis ini.
Di tempat terpisah, wali murid MAN 1 Teluk Kuantan menggelar rapat di aula sekolah, Rabu (28/8/2019). Rapat digelar komite sekolah dengan mengundang wali murid.
Rapat sendiri digelar untuk merespon hasil pertemuan dengan Kemenag Kuansing beberapa waktu lalu. Kala itu, pertemuan tidak menghasilkan solusi.
"Orangtua murid masih rapat di sekolah bang," kata M. Ibran Anugrah, salah satu pengurus OSIS di MAN 1 Teluk Kuantan, Rabu (28/8/2019).
Ia mengatakan rapat tersebut tidak dihadiri kepala sekolah Rini Susanti dan juga pihak Kemenag Kuansing.
Padahal pihak Kemenag diundang dalam rapat ini. Pihak Kemenag Kuansing disebut pergi ke Pekanbaru padahal Rabu pagi (28/8/2019) menggelar pertemuan di DPRD Kuansing.
Hasil rapat ini, wali murid direncanakan akam ke dewan. Namun mengingat waktu, diperkirakan rencana ke DPRD Kuansing diperkirakan tidak jadi.
Seperti diketahui, siswa MAN I Teluk Kuantan menggelar mogok belajar sejak Jumat (15/8/2019). Ini merupakan mogok belajar gelombang kedua setelah gelombang pertama pada Mei lalu.
Mogok belajar Jumat lalu itu bermula dari aksi protes para siswa akan menggelar muhadaroh. Kegiatan muhadaroh ini digelar setiap Jumat digelar para siswa. Isi kegiatannya seperti siswa tampil ceramah, mengaji dan terjemahan.
Para siswa kesal karena peralatan belum siap untuk acara muhadaroh. Siswa juga kesal karena merasa dioper-oper.
Para siswa sudah mengadu ke Kepsek Rini Susanti. Namun, tidak ada solusi. Hingga akhirnya protes pun dilakukan para siswa.
Akibat protes, kegiatan muhadaroh batal dilaksanakan. Bukan hanya itu. Kegiatan belajar mengajar juga terganggu. Terutama untuk kelas XII, sebagian tidak belajar akibat hal ini. Aksi mogok belajar pun terus berlanjut hingga saat ini.
Kepsek MAN I Teluk Kuantan, Rini Susanti menghimbau kepada para siswanya untuk kembali ke madrasah dan belajar seperti biasa.
"Jika ada yg ingin disampaikan silahkan disampaikan dengan cara-cara baik , santun dan sopan selayaknya seorang siswa madrasah," pintanya.
Rini Susanti merupakan Kepsek yang tidak diinginkan para siswa MAN 1 Kuansing. Sebab, para siswa MAN 1 Kuansing sempat menolak Rini sebagai Kepsek. Penolakan berlangsung selama hampir sepekan lewat mogok belajar.
Kemenag Kuansing tetap dengan keputusannya Rini Susanti sebagai Kepsek di sekolah tersebut.
Melalui mediasi dari Kemenag Kuansing, permasalahan Rini dan siswa MAN 1 bisa selesai walau harus disertai dengan surat perjanjian. Kini, sekolah tersebut kembali bergejolak. (Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan)