BBKSDA Riau sebut Beruang yang Serang Warga Kampar Agresif Diduga Memasuki Masa Pubertas

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Pihak dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau turut prihatin atas musibah yang dialami Anisman, warga yang menjadi korban penyerangan beruang di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, pada Rabu (4/9/2019) kemarin.

BBKSDA Riau yang diwakili Kepala Bidang Teknis, Mahfud dan beberapa orang lainnya, menjenguk Anisman yang kini dirawat di RSUD Arifin Achmad, Kamis (5/9/2019).

Disebutkan Mahfud, pasca peristiwa itu, tim dari BBKSDA Riau sudah dikerahkan menuju ke lokasi.

Tim juga mewanti-wanti masyarakat di sekitar lokasi kejadian, agar lebih waspada.

Serta untuk sementara waktu mengurangi aktivitas di pinggir sungai di hutan tersebut.

"Lokasi penyerangan masuk dalam cagar alam Bukit Bungkuk, di sana memang habitatnya beruang," kata Mahfud.

Dia menjelaskan, beruang keluar dari hutan dan mendekati sungai dengan tujuan mencari makan, itu merupakan hal biasa.

Apalagi saat ini tengah musim kemarau, di mana makanan beruang di dalam hutan sulit dicari.

Sehingga satwa yang tergolong buas ini mendatangi sungai terdekat untuk mencari ikan.

"Ikan juga merupakan salah satu makanan beruang. Serangan diduga terjadi karena beruang kaget dan korban juga kaget. Ada gerakan tiba-tiba sehingga beruang menyerang," urainya.

Mahfud menduga, beruang yang menyerang itu usianya masih muda.

Bisa jadi, beruang tadi juga sudah mulai memasuki musim kawin atau masa puberitas, sehingga hormonnya meningkat dan akhirnya lebih agresif.

"Untuk saat ini, tim masih di lokasi. Belum ada laporan temuan jejak beruang," ucapnya.

"Masyarakat juga sudah diperingatkan agar jangan bereaksi berlebihan ketika berhadapan dengan beruang, karena bisa diserang," tandasnya.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)