Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Edukasi Ibu Hamil Tentang AKI Melalui Skrining Prenatal, Dosen FK Unri Baksos di Tapung

Fakultas Kedokteran Unri mengadakan bakti sosial dalam bentuk penyuluhan dan pemeriksaan kehamilan (skrining prenatal) di Desa Sibuak.

Penulis: Fernando | Editor: ihsan
foto/istimewa
Tim Fakultas Kedokteran Unri edukasi ibu hamil (bumil) tentang skrining prenatal di Desa Sibuak, Kampar, belum lama ini. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Fakultas Kedokteran Universitas Riau mengadakan bakti sosial dalam bentuk penyuluhan dan pemeriksaan kehamilan (skrining prenatal) gratis di Desa Sibuak, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Kampar yang diwakili kepala Dinas Kesehatan dan kepala Desa Sibuak dimulai pukul 07.30.

Diselenggarakan di Aula Kantor Desa Sibuak. Penyuluhan serta pemeriksaan kehamilan dilakukan Dr dr Donel S, SpOG (K) beserta tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

“Pada kegiatan tersebut diikuti sebanyak 113 peserta dengan komposisi pasangan suami istri usia subur dan ibu hamil,” ujar Dr dr Donel dalam rilis yang diterima Tribun, Senin (9/9/2019).

Dia mengatakan, tujuan kegiatan pengabdian tersebut memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya ibu hamil mengenai pemahaman tentang upaya penurunan angka kematian ibu hamil (AKI) melalui skrining prenatal.

“Selain itu, juga dilakukan penyuluhan Keluarga Berencana (KB) yang diharapkan dapat mengontrol angka kelahiran,” lanjut Dr Donel sembari menyebutkan kegiatan berlangsung pada 21 Juli 2019.

Dari kegiatan itu diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat pengetahuan dan peningkatan pemahaman mengenai kesehatan ibu hamil dan skrining prenatal serta kemungkinan adanya keadaan yang dapat menyebabkan kematian.

Masyarakat terutama ibu hamil meningkat kewaspadaannya untuk pentingnya skrining prenatal, sehingga dapat segera dirujuk ke profesional yang kompeten jika terjadi gangguan selama kehamilan.

Dr dr Donel menerangkan berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Target global MDGs (Millenium Development Goals) ke-5 adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

Jika dilihat pada kondisi saat ini, maka diperlukan adanya kerja keras dan sungguh-sungguh untuk menurunkan AKI hingga 80 persen.

AKI Provinsi Riau pada tahun 2016 adalah sebesar 108 per 100.000 kelahiran dan menurun pada tahun 2018 sebanyak 7,0 per 100.000 kelahiran.

“Salah satu penyebab menurunnya angka kematian ibu yaitu meningkatnya cakupan pelayanan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil dan meningkatnya cakupan persalinan yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan,” jelas dia.

Dia mengatakan, AKI yang tinggi di suatu wilayah pada dasarnya menggambarkan derajat kesehatan masyarakat yang rendah dan berpotensi menyebabkan kemunduran ekonomi,dan sosial di level rumah tangga, komunitas, dan nasional.

Indikator yang menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan antenatal yaitu cakupan K1 (kunjungan pertama) adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan.

Dan K4 adalah kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi sesuai standar.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau menunjukkan bahwa pencapaian K1 dan K4 sebesar 80%, masih di bawah target sebesar 95%.

“Hanya Kabupaten Siak yang memenuhi target tersebut dan terdapat kesenjangan diantara masing-masing Kabupaten/Kota mengenai capaian K1 dan K4,” kata Dr Donel.

Selanjutnya dia menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan.

Dengan distribusi waktu minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (skrining prenatal). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved