Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla

576 Penderita ISPA Akibat Asap Karhutla di Pelalawan, Riau, Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat

Kabut asap yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau hampir satu pekan berlangsung, dimana kepekatannya kian hari semakin tebal

Penulis: johanes | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUN PEKANBARU / JOHANES WOWOR TANJUNG
PWI Pelalawan membagikan masker gratis kepada masyarakat di depan kantor di Jalan Akasia Pangkalan Kerinci, Kamis (12/9/2019). 

576 Penderita ISPA Akibat Asap Karhutla di Pelalawan, Riau, Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Kabut asap yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau hampir satu pekan berlangsung, dimana kepekatannya kian hari semakin tebal mempengaruhi kualitas udara yang saat ini dihirupa masyarakat.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes membeberkan, masyarakat yang terkena penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) sepanjang Bulan September mulai tanggal 1 sampai 10 sebanyak 576 orang, dengan rincian berdasarkan usia dimana anak berumur dibawah 1 tahun sebanyak 39 orang, usia 1 sampai 5 tahun mencapai 128 orang, dan masyarakat berumur 5 tahun keatas mencapai 409 orang.

Baca: Tak Kuasa Menahan Tangis Saat di Rumah Duka Habibie, SBY Ungkap Soal Ani Yudhoyono dan Sosok Ainun

Baca: Titik Api Tepat di Samping Kilang Minyak, Kepala BNPB Padamkan Api Karhutla di Kerumutan, Riau

Baca: 1.670 Orang Terjangkit ISPA, Karhutla di Jalan Manunggal Kampar, Riau Dekat Pemukiman Warga

"Data yang masuk dari 14 puskesmas dan RSUD kita. Masyarakat terkena ISPA karena kabut asap," terang Asril.

Diskes menganjurkan, sedapat mungkin kelompok masyarakat yang rentan terkena gangguan kesehatan karena asap tidak keluar rumah seperti anak-anak, wanita hamil, hingga warga Lanjut Usia (Lansia). Jika terpaksa harus beraktivitas di luar diusahakan memakai masker serta tidak lupa mengkonsumsi air putih yang banyak.

Diskes juga telah memerintahkan seluruh puskesmas untuk membagi-bagikan masker kepada masyarakat baik pengguna jalan ray maupun di tempat-tempat keramaian. Mengingat kondisi asap yang tebal dan menurunkan kualitas udara yang dihirup.

Kepala Bidang Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan, Davis menerangkan, secara pasti kualitas udara di Pelalawan dan sekitarnya tidak bisa diukur denga valid. Pasalnya, hingga kini pihaknya belum memiliki alat pengukur Indeks Standar Pencemaran Udaran (ISPU) sejak Pelalawan berdiri. Hanya saja selama ini DLH mengambil data pembanding dengan daerah yang berdekatan.

"Kita membandingkan dengan Kabupaten Siap dan Kota Pekanbaru yang kondisinya kurang lebih sama dengan kita," tandas Davis.

Dari data pembanding yang didapatkan DLH di Pekanbaru konsentrasi PM 10 mencapai 215 yang memasuki kategori sangat tidak sehat. Artinya mendekati level berbahaya jika pencemaran udara semakin parah beberapa hari kedepan. (Tribunpelalawan.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved