Berita Riau
TMC Hujan Buatan, Pesawat Cassa 212 Aviocar TNI AU Semai 800 Kg Garam di Langit Bengkalis Riau
Pesawat jenis Cassa 212 Aviocar milik TNI AU, telah tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Rabu.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
TMC Hujan Buatan, Pesawat Cassa 212 Aviocar TNI AU Semai 800 Kg Garam di Langit Bengkalis Riau
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pesawat jenis Cassa 212 Aviocar milik TNI AU, telah tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Rabu (11/9/2019) sore.
Pesawat angkut ringan ini, akan dioperasikan dalam skema Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), dengan misi penyemai garam, guna membantu proses hujan buatan.
Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops) Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Jajang Setiawan mengatakan, pesawat ini merupakan bantuan dari Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Datang pada Rabu sore kemarin, sudah dilakukan pemasangan inner cover. Alhamdulillah berkah bersambung, setelah pesawat siap, kita mendeteksi keberadaan awan berpotensi hujan di Bengkalis," katanya, Kamis (12/9/2019).
Baca: BREAKING NEWS: Ingin Padamkan Kebakaran Lahan, Kakek di Riau Ditemukan Tewas Terbakar di Kebun
Baca: Libur Sekolah di Pekanbaru Diperpanjang Sampai Senin, Kecenderungan Udara Makin Tidak Sehat
Dari hasil kalkulasi dan prediksi dipaparkan Jajang, potensi awan ini berkemungkinan besar menjadi hujan.
Dengan tiupan angin dari arah tenggara, diperkirakan hujan jatuh di sekitar Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
"Dimana di sana ada hotspot yang juga cukup besar," ungkap Kadis Ops lagi.
Dibeberkan Jajang, dalam satu hari, akan dilakukan penyemaian garam sekitar 1,6 ton, yang dibagi menjadi dua sortie masing-masing 800 kilogram.
Garam yang disemai katanya, merupakan garam khusus yang sudah dicampur dengan larutan kimia tertentu. Memang khusus untuk memancing munculnya hujan.
Sesuai perintah Panglima, dan berdasarkan hasil koordinasi dengan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Ronny Irianto Moningka, pesawat Cassa ini akan berada di Pekanbaru sampai Oktober 2019.
Namun sifatnya kondisional. Jika memang masih dibutuhkan, maka maka operasinya di Bumi Lancang Kuning akan diperpanjang.
Baca: Potret 6 Cucu BJ Habibie, Ada Pasha si Calon Penerus Bidang Dirgantara & Tifani yang Akting di Film
Baca: Kenangan BJ Habibie di RM Sari Bundo, Ini Menu Masakan Padang dan Tempat Duduk Favoritnya
Selain TMC dengan penyemaian garam, dipaparkan Jajang, juga bisa dengan sistem flare.
Dengan cara ini, flare akan dibawa dengan pesawat yang bisa mengangkut sekitar 4 flare.
"Flare setara 4 ton, 1 pesawat bisa angkut 4 flare. Jadi sekitar 16 ton," terangnya.
Namun diungkapkan Jajang, pesawat pengangkut sedang menjalani proses pemeliharaan di daerah Curug.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)