Berita Riau

Permintaan Masker Meningkat, Kabut Asap Makin Parah, Jarak Pandang di Pelalawan Riau Hanya 200 Meter

Jarak pandang di Pelalawan Riau menurun drastis Jumat pagi hanya 200 meter. Padahal Kamis kemarin masih mencapai 1.000 meter.

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Johanes Wowor Tanjung
Kabut Asap di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, jumat (13/9/2019) sangat tidak sehat. 

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI,TRIBUN - Jumat (13/9/2019), jarak pandang di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau hanya 200 meter akibat parahnya kabut asap. Padahal sebelumnya 1.000 meter.

Kualitas udara di Pelalawan juga semakin memburuk. Berdasarkan data yang diterima Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) PM 10 di Pekanbaru mencapai 257.

Angka itu masuk dalam kategori sangat tidak sehat atau mendekati berbahaya.

"Pembanding kita dari Pekanbaru sebagai daerah yang terdekat, artinya di Pelalawan juga tidak jauh berbeda," kata Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Pelalawan, Davis Riswan,SHut Msi.

Davis menjelaskan, pihaknya tidak memiliki alat pengukur kualitas udara sehingga meminta data pembanding dari daerah tetangga seperti Pekanbaru dan Siak yang kondisinya hampir sama.

Sementara, akibat asap permintaan masker meningkat drastis.

Pantauan Tribun di beberapa apotik di Jalan Lintas Timur pembelian oleh masker meningkat dan bahkan membeli dalam jumlah besar. Kebanyakan yang memesan masker merupakan organisasi atau kelompok masyarakat untuk dibagi-bagikan kepada warga di jalan raya.

"Dari kemarin banyak yang beli masker sampai stok kita habis. Terpaksa pesan lagi. Katanya mau dibagi-bagikan. Ada juga pembeli yang perbiji," kata Ocu, penjaga apotek.

Kondisi serupa dirasakan oleh apotik maupun toko obat lain. Hanya saja permintaan tabung oksigen hingga kini belum ada.

Sedangkan Disdik Pelalawan telah memperpanjang libur selama dua hari sampai Sabtu (14/9/2019) bagi anak sekolah secara total mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA sederajat.

"Kita imbau kepada orangtua agar melarang anak-anak berkeliaran di luar rumah, mengantisipasi penyakit akibat asap," terang Kabid Pembinaan dan Pengembangan sekolah Dasar Disdik Pelalawan, Martias Spd.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio mengatakan, kabut asap tebal yang menyelimuti Pelalawan terbawa oleh angin dari lokasi karhutla di beberapa kecamatan, serta asap kiriman dari daerah tetangga maupun provinsi sebelah.

"Jarak pandang di Pelalawan menurun drastis pagi ini hanya 200 meter. Padahal kemarin masih mencapai 1.000 meter," tutur Hadi Penandio.

Arah angin berhebus dari tenggara ke selatan, barat, dan barat laut. Artinya asap dari Jambi, Sumsel, Indragiri Hilir, dan Indragiri Huu terbawa ke Pelalawan dan sekitarnya.

Perintahkan Puskesmas Buka Posko Kesehatan

Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan memerintahkan seluruh puskesmas membuka posko kesehatan di wilayah masing-masing mulai Jumat (13/9/2019).

Posko kesehatan tersebut khusus menangani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap yang semakin parah.

Pasien yang sakit setelah menghirup udara bercampur asap akan ditangani 1x24 jam, khususnya yang menderita ISPA.

"Posko kesehatan di seluruh puskesmas mulai hari ini akan dibuka untuk melayani pasien ISPA," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, Asril MKes.

Asril menjelaskan, obat-obatan bagi pasien ISPA ataupun penyakit sejenisnya yang diakibatkan kabut asap harus spesifik. Masyarakat diimbau mendatangi puskesmas terdekat jika mengalami sesak nafas maupun gangguan pernafasan selama bencana kabut asap melanda.

"Kita juga minta bantuan obat-obatan serta masker ke Diskes Provinsi Riau, karena stok kita sudah menipis," tambah Asril.

Selama bencana karhutla, Diskes telah menghabiskan 126 ribu masker untuk dibagi-bagikan kepada seluruh elemen masyarakat. Pihaknya tinggal mempunya stok sekitar 19 ribu lagi di gudang.

Diskes telah mengajukan permintaan masker sebanyak 180 ribu lagi dan akan dikirimkan dalam waktu dekat.

Direktur RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, dr Zul Anwar mengatakan, sepanjang Bulan September ini kini pihaknya telah menangani 78 pasien yang mengalami gangguan kesehatan akibat asap.

Kebanyakan masyarakat yang terkena ISPA menjalani perobatan jalan dan diberikan obat sesuai peruntukannya.

"Sepertiga diantanya adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun," tutur Zul Anwar. (Tribunpekanbaru.com/johannes tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved