Berita Riau
Ajak Wakil Gubernur Riau Duduk Lesehan, Mahasiswa Cipayung Sampaikan 6 Tuntutan Saat Unjuk Rasa
Massa aksi kemudian meminta kepada seluruh peserta aksi untuk duduk lesehan di halaman kantor Gubernur Riau.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Massa kemudian melakukan orasi di halaman Kantor Gubenur Riau. Jalanya aksi unjuk rasa ini dikawan ketat oleh ratusan petugas keamanan dari kepolisian dan satpol PP Riau.
"Kami meminta kepada gubernur riau memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat untuk mencabut izin perusahaan yang diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan," kata salah seorang mahasiswa melalui pengeras suara.
Perhatian serius
Wagubri Edy Natar Nasution dihadapan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung Kota Pekanbaru menegaskan, bahwa persoalan Karhutla di Riau menjadi perhatian serius bagi Pemprov Riau. Sehingga pihaknya menyangkal jika ada pihak yang menuding Pemprov Riau tidak berbuat apa-apa dan tutup mata atas persoalan ini.
"Saya ingin sampaikan, bahwa dua hari yang lalu saya memimpin rapat Karhutla yang dihadiri dari BNPB dan seluruh Satgas Karhutla. sekali saya tegaskan bahwa seluruh Satgas sudah bekerja dengan maksimal sesuai dengan masing-masing satgasnya," katanya.
Misalnya lanjut Edi, Satgas Darat melakukan upaya pemadaman melalui jalur darat dengan menurunkan petugasnya di lokasi titik kebakaran.
"Jumlah prajurit gabungan TNI, Polri, Manggala Agni dan BPBD mencapai 6000 lebih personil yang tersebar di 12 kabupaten kota di Riau," ujarnya.
Namun karena wilayah Riau cukup luas, maka jumlah 6000 prajurit gabungan tersebut tidak terlihat. Sebab disebat ke semua wilayah yang saat ini masih ditemukan kebakaran lahan di seluruh Riau.
"Tetapi yakinlah, bahwa ribuan prajurit gabungan itu sekarang sedang ada di lapangan dan berada di titik lokasi kebakaran lahan untuk memadamkan api," katanya.
Edi mengungkapkan petugas gabungan saat ini sedang berjibaku memadamkan api yang lahan yang terbakar. Mereka tidak hanya harus mengorbankan tenaga dan pikirnya namun para petugas gabungan ini juga sudah meninggalkan keluarga hingga berminggu-minggu untuk melakukan tugas mulia, memadamkan api yang membakar lahan di sejumlah wilayah di Riau.
Bahkan para petugas yang melakukan pemadaman api juga mempertaruhkan nyawanya dalam menjalankan tugasnya.
"Bahkan di tahun 2015 lalu, ada seorang prajurit TNI berpangkat pratu bernama Wahyudi meninggal dunia saat menjalankan tugaskan memadamkan kebakaran lahan di Riau," pungkasnya. (Syaiful Misgiono)