Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Sanggup, Mundur Saja, Itu Tuntutan Mahasiswa Cipayung kepada Gubri dan Kapolda

Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung, menuntut Gubri dan Kapolda Riau mundur bila tak sanggup mengatasi karhutla dan kabut asap.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: rinaldi
tribun pekanbaru
Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution duduk lesehan mendengarkan tuntutan mahasiswa saat aksi demo terkait karhutla, Rabu (18/9) di Kantor Gubernur Riau. 

Mereka kemudian melakukan orasi di halaman Kantor Gubenur Riau. Jalannya aksi unjuk rasa ini dikawal ketat oleh ratusan petugas keamanan dari kepolisian dan Satpol PP Riau.

Setelah para penunjuk rasa puas melakukan orasi di halaman Kantor Gubernur Riau, Wakil Gubenur Riau Edy Natar Nasution akhirnya keluar dari kantornya. Dia langsung berjalan menuju ke lapangan menjumpai para mahasiswa tersebut.

Menariknya, massa kemudian meminta kepada seluruh peserta aksi untuk duduk lesehan di halaman Kantor Gubernur Riau. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga meminta Edy Natar untuk ikut duduk lesehan bersama mereka sambil berdialog.

Kepada Wagubri, para mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait penanggulangan karhutla di Riau. Di antaranya, meminta kepada Gubernur Riau memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat agar mencabut izin perusahaan-perusahaan yang diduga telah melakukan pembakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap.

"Meminta Kapolda Riau menangkap para pemilik perusahaan atau koorporasi yang membakar hutan dan lahan tanpa izin," kata Koordinator Lapangan (Korlap) aksi tersebut, Fadli.

Selain itu, massa juga meminta Kapolda Riau menetapkan status hukum kepada perusahaan atau koorporasi yang dengan sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan.

"Kami meminta Gubernur Riau dan Kapolda Riau memberi ruang diskusi kepada mahasiswa yang tergabung di Cipayung dengan Satgas kebakaran hutan dan lahan di Riau," ujarnya lagi.

Mahasiswa juga meminta Pemprov Riau untuk menangani dengan serius korban-korban yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang saat ini berjumlah ribuan di seluruh Riau.

"Terakhir, kami meminta Gubernur Riau dan Kapolda Riau mengundurkan diri apabila tidak sanggup menangani kasus pembakaran hutan dan lahan, serta penanganan korban ISPA di Riau," tambahnya. (smg)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved