Tak Tamat SD, Namun Marsius Sitohang Berhasil Jadi Dosen USU, Si Tukang Becak Cinta Budaya
Patut diacungi Jempol atas perjuangan Marsius Sitohang untuk meraih kesuksesan, padahal tidak tam SD namun kini Ia jadi dosen pengajar di USU.
Tak Tamat SD, Namun Marsius Sitohang Berhasil Jadi Dosen USU, Si Tukang Becak Cinta Budaya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Patut diacungi Jempol atas perjuangan Marsius Sitohang untuk meraih kesuksesan, padahal tidak tam SD namun kini Ia jadi dosen pengajar di Universitas Sumatera Utara (USU)
Kesuksesan Marsius Sitohang hanya dengan melestarikan musik tradisional Batak.
Uniknya, Ia bahkan pernah menjadi tukang becak, begitulah Marsius Sitohang demi menunjang perekonomiannya masa dulu.
Meski tak lulus Sekolah Dasar (SD) perjalanan hidup Marsius Sitohang kini berbuah manis bisa mengenalkan musik tradisional ke kancah Internasional.
Nama Marsius Sitohang belakangan ini cukup mencuri perhatian.
Namanya pun bisa dikenal hingga ke kancah Internasional.
Marsius Sitohang tak pernah menyangka perjalanan hidupnya kini bisa membawanya melanglang buana hanya karena kecintaannya terhadap budaya daerah.
Pada tahun 2013 lalu, Marsius Sitohang bahkan pernah mendapatkan penghargaan maestro seni tradisi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Baca: LIVE FB: Kapolda dan Gubernur Riau Hadiri Rakor Penanggulangan Karhutla di Pelalawan
Baca: IKATS UIR dan HMTS UIR Bagikan Ribuan Masker Kepada Masyarakat Pekanbaru
Dilansir TribunStyle melalui Sosok.ID Marsius ternyata hanya menempuh pendidikan resmi hingga kelas 2 sekolah dasar dikutip dari laman Kebudayaan.kemendikbud.go.id.
Hal itu membuat Marsius tak terlalu paham membaca dan menulis.
Namun, tidak menyurutkan Marsius untuk tetap melestarikan seni tradisional.
Sejak kecil, ia menggeluti opera Batak khususnya alat musik seruling.
Masa kecil Marsius pun hanya menghabiskan waktu untuk bermain seruling di Palipi daerah Danau Toba.
Hingga akhirnya, ia memilih untuk merantau ke Medan untuk mencari pekerjaan demi permasalahan ekonomi yang dihadapi.
