Berita Riau

Dugaan Eksploitasi Anak untuk Mengemis di Riau, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi Mengaku Miris

Dugaan eksploitasi anak untuk mengemis di Riau, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengaku miris mengetahui adanya orangtua yang melakukan hal itu

Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Dugaan Eksploitasi Anak untuk Mengemis di Riau, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi Mengaku Miris 

Dugaan Eksploitasi Anak untuk Mengemis di Riau, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi Mengaku Miris

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dugaan eksploitasi anak untuk mengemis di Riau, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengaku miris.

Dugaan eksploitasi anak ini terungkap dari seorang bocah laki-laki gendong bayi dan mengemis di trotoar Mal SKA Pekanbaru, bocah itu takut dipotret dan minta foto dihapus.

Baca: 35 Penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru Batal karena Kabut Asap di Riau, Arif Pun Gagal Honeymoon

Baca: Arif Gagal Honeymoon di Yogyakarta Gara-gara Pesawat Batal Berangkat karena Kabut Asap di Riau

Baca: BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Trotoar Mal SKA, Takut Dipotret dan Minta Foto Dihapus

Baca: POLEMIK Lahan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Pemilik Lahan akan Laporkan PN Bengkalis ke KY dan MA

Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengaku miris adanya dugaan oknum orangtua mengeksploitasi anak.

Apalagi menyuruh anak berjualan dan mengemis di jalan.

"Mereka seharusnya berada di rumah, jangan sampai anak-anak terpapar asap," paparnya kepada Tribun, Senin (23/9/2019).

Orangtua semestinya tidak membiarkan anak-anaknya berada di jalan tanpa masker dalam kondisi kabut asap.

Tapi nyatanya ada orangtua yang tega mengeksploitasi anak di jalanan.

Ayat mengaku masih banyak upaya yang harus dilakukan dalam pemenuhan hak anak di Pekanbaru.

Satu yang jadi catatan adalah masih banyaknya anak-anak di jalanan.

Upaya ini untuk melindungi anak dari kekerasan dan eksploitasi.

Apalagi mayoritas jalanan di Kota Pekanbaru terdapat anak-anak yang jadi pengemis, jualan dan jadi pengamen.

Politikus PKS ini juga menyebut bahwa pemerintah kota sudah mencegah agar masyarakat tidak memberi uang kepada anak-anak yang mengemis di jalan.

Baca: Gadis 10 Tahun di Riau Nyaris Dimangsa Buaya, Sang Ibu Nekat Buka Mulut Buaya yang Menggigit Anaknya

Baca: BREAKING NEWS : Kualitas Udara di Pekanbaru Capai Level BERBAHAYA, ISPU di Pekanbaru Level Berbahaya

Baca: BREAKING NEWS : Alhamdulilah! Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Riau, ISPU Pekanbaru BERBAHAYA

Hal ini sudah tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 12 tahun 2008 tentang Ketertiban Sosial.

Ayat tidak menampik keberadaan anak-anak di jalan masih jadi permasalahan di Kota Pekanbaru.

Ayat juga menilai instansi terkait mesti berbenah dalam upaya pemenuhan hak anak.

Upaya itu tidak cuma bidang perlindungan anak dari kekerasan.

Hak anak di bidang kesehatan dan pendidikan juga harus dipenuhi.

"Jadi masih panjang jalan menuju kota layak anak," paparnya.

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Trotoar Mal SKA

Seorang bocah laki-laki gendong bayi dan mengemis di trotoar Mal SKA Pekanbaru Jalan Tuanku Tambusai, takut dipotret dan minta foto dihapus, keduanya diduga korban eksploitasi anak di Riau.

Masih adanya dugaan eksploitasi atau pemanfaatan secara sewenang-wenang terhadap anak di Pekanbaru ini suatu yang ironis, karena Pemerintah Kota Pekanbaru telah mendeklarasikan bahwa Pekanbaru kota layak anak.

Baca: POLEMIK Lahan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Pemilik Lahan akan Laporkan PN Bengkalis ke KY dan MA

Baca: DRAMATIS, Seorang Ibu di Riau Bergulat dengan Buaya untuk Selamatkan Anak Gadisnya Berusia 10 Tahun

Baca: BREAKING NEWS : Kualitas Udara di Pekanbaru Capai Level BERBAHAYA, ISPU di Pekanbaru Level Berbahaya

Baca: BREAKING NEWS : Alhamdulilah! Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Riau, ISPU Pekanbaru BERBAHAYA

Apalagi, Pemerintah Kota Pekanbaru berhasil mendapat tiga penghargaan sekaligus sebagai Kota Layak Anak (KLA), pada peringatan Hari Anak tahun 2019.

Seorang anak tampak meminta belas kasihan kepada sejumlah pengendara di persimpangan SKA, Kota Pekanbaru, Minggu (23/9/2019) malam.

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Trotoar Mal SKA, Takut Dipotret dan Minta Foto Dihapus
BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Trotoar Mal SKA, Takut Dipotret dan Minta Foto Dihapus (Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang)

Bocah itu mengemis di persimpangan lampu lalu lintas depan Mal Living World.

Ia menggunakan sebuah ember kecil sembari menengadahkan tangan mungilnya.

Mirisnya bocah itu mengemis sambil menggendong seorang bayi mungil.

Bayi yang belum genap satu tahun itu berada dalam gendongan kain.

Bocah lelaki itu tampak berada di persimpangan lampu lalu lintas tanpa mengenakan masker.

Bayi tersebut juga demikian.

Keduanya tanpa kenakan masker ada di jalanan saat kabut asap mengepung kota.

Keduanya tampak sudah biasa melintas di antara deru mesin kendaraan.

Baca: Seekor Tapir Terjerat di Areal Kebun Kelapa Sawit di Riau, Kaki Kanan Tapirus Indicus Itu Luka Parah

Baca: Pasangan Pengantin Baru di Riau Nyaris Gagal Terbang ke Batam untuk Bulan Madu karena Kabut Asap

Baca: Kulit di Sekujur Tubuh Mengelupas, Bayi Perempuan di Riau Ini Alami Penyakit Langka

Baca: Baru Keluar Penjara, Jambret Kembali Beraksi di Pekanbaru, Korban Buru Pelaku dan Diteriaki Maling

Padatnya lalu lintas tidak membuat mereka takut berada di jalanan..

Tribun mencoba menelusuri identitas bocah itu.

Kala keduanya beristirahat dan bermain di trotoar.

Ada dugaan kedua menjadi korban eksploitasi oknum tidak bertanggung jawab.

Bocah lelaki itu tampak ketakutan diprotret.

Ia berkali-kali memohon agar foto dirinya dihapus.

Bocah yang mengenakan pakaian serba dekil itu menyebut bahwa dirinya akan kena marah saat fotonya di media massa.

"Kalau masuk koran nanti kena marah kami om. Hapuslah om foto kami," jelas bocah lelaki tersebut sembari mengiba.

Bocah itu tidak berani menyebut sosok yang bakal marah pada dirinya.

Ia cuma menyebut bahwa dirinya bersama orangtuanya tinggal tidak jauh dari kawasan itu.

Perlahan sembari menggendong bayi, bocah itu pun perlahan menjauh.

Ia menghilang dari ramainya perempatan lampu lalu lintas tersebut.

Baca: POLEMIK Lahan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Pemilik Lahan akan Laporkan PN Bengkalis ke KY dan MA

Baca: DRAMATIS, Seorang Ibu di Riau Bergulat dengan Buaya untuk Selamatkan Anak Gadisnya Berusia 10 Tahun

Baca: BREAKING NEWS : Kualitas Udara di Pekanbaru Capai Level BERBAHAYA, ISPU di Pekanbaru Level Berbahaya

Baca: BREAKING NEWS : Alhamdulilah! Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Riau, ISPU Pekanbaru BERBAHAYA

Dinas Sosial Kota Pekanbaru sudah menerjunkan tim untuk memastikan keberadaan anak tersebut.

Mereka sudah melakulan penelusuran pada Senin siang.

"Kalau siang masih belum kita temukan. Senin malam bakal kita sisir lagi," terang Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Bustami.

Tim langsung menindaklanjuti adanya laporan terkait adanya anak bayi diajak mengemis.

Tim langsung bertindak dengan berupaya menjaring dan mencari orangtua anak-anak tersebut.

Keberadaan anak-anak mengemis dan jualan itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) No.12 tahun 2008 tentang Ketertiban Sosial.

"Kita bakal telusuri, kita ingin pastikan keduanya bersaudara," papar Bustami.

Pihaknya belum bisa berasumsi bahwa keduanya korban eksploitasi.

Mereka baru bisa memastikan keduanya korban eksploitasi setelah menjaringnya.

"Kalau kita jaring, langsung kita bawa dan tanyai identitasnya," jelasnya.

Bustami tidak menampik masih banyak oknum orangtua eksploitasi anaknya berjualan di jalan dan mengemis.

Baca: Seekor Tapir Terjerat di Areal Kebun Kelapa Sawit di Riau, Kaki Kanan Tapirus Indicus Itu Luka Parah

Baca: Pasangan Pengantin Baru di Riau Nyaris Gagal Terbang ke Batam untuk Bulan Madu karena Kabut Asap

Baca: Kulit di Sekujur Tubuh Mengelupas, Bayi Perempuan di Riau Ini Alami Penyakit Langka

Baca: Baru Keluar Penjara, Jambret Kembali Beraksi di Pekanbaru, Korban Buru Pelaku dan Diteriaki Maling

Mereka mendapatinya dalam serangkaian penertiban.

"Kebanyakan yang kita amankan alasannya ekonomi," ujarnya.

Ada sekitar 20 lebih anak yang mengemis dan berjualan di jalanan sudah diamankan.

Mereka sempat dibawa ke tempat penampungan sementara.

"Kami dapati banyak dari mereka sekolah. Ada juga yang tidak sekolah. Bahkan saat ditangkap, ibunya berada tidak jauh dari sana," terangnya.

Bustami merinci ada sejumlah titik rawan anak-anak berjualan dan mengemis.

Ada di pertigaan Jalan Tuanku Tambusai- Jalan Jendral Sudirman, pertigaan Jalan Arifin Achmad-Jalan Soekarno-Hatta, Pertigaan Tabek Gadang, Perempatan SKA dan Lampu lalu lintas di kawasan Simpang Tiga.

Dugaan Eksploitasi Anak untuk Mengemis di Riau, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi Mengaku Miris. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved