Kita Sudah Tak Peduli Cabor Selam Mau Ditandingkan Atau Tidak di PON Papua
POSSI Riau tidak ambil pusing karena menilai PB POSSI tidak fair, dan juga sudah tidak diperhatikan lagi oleh KONI Riau.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: rinaldi
tribunpekanbaru.com - Cabor selam masuk dalam daftar cabang yang berpotensi tidak ditandingkan pada PON di Papua tahun 2020. Kondisi ini mengundang reaksi sejumlah daerah peserta PON, sebab mereka sudah melakukan persiapan sejak lama serta menghabiskan anggaran.
Ketua Pengprov Persatuan Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Riau, Ali Usman Kimendu, Senin (23/9) mengatakan, pihaknya sudah mendengar adanya usulan pencoretan cabor selam di PON Papua. Namun ternyata, POSSI Riau justru tidak terlalu berharap selam tetap ditandingkan di Papua nanti.
"Kita sudah kecewa dengan sikap PB POSSI dan sejumlah pengprov POSSI. Ada bagi-bagi medali," tutur Ali kepada Tribun.
Dijelaskan, sejak awal PB POSSI sudah menetapkan akan mempertandingkan 24 kelas nomor laut dan kolam di cabor selam. Ternyata dari 24 kelas tersebut diduga sudah ada jatah pembagian medali emasnya. Pengprov POSSI Jatim dikabarkan dapat jatah 18 medali emas, dan sisanya baru diperebutkan daerah lain.
"Makanya, karena sudah tidak sportif lagi, kita POSSI Riau sepakat dicoret saja sekalian. Biar tidak ditandingkan di PON, sama-sama nihil," tegasnya.
Lebih dari itu, POSSI Riau kini merasa sudah kurang diperhatikan KONI Riau. "Jangankan uang untuk Pelatda atlet, uang ATK saja sudah tiga bulan tak dibayarkan KONI," terang Ali Usman.
"Kita sudah bosan dipermainkan seperti ini. Itu tadi, mau ditandingkan atau tidak, kita tidak mau bersuara lagi. Karena di sini ada upaya kesengajaan agar selam Riau tak berprestasi lagi," tambahnya.
Cabor selam selama ini termasuk andalan KONI Riau. Cabor ini selalu mempersembahkan medali emas. PON 2012 di Riau, selam mempersembahkan medali emas. Sementara di PON Jabar 2016, menghasilkan 1 perak dan 1 perunggu.
PON Papua tahun depan kabarnya akan mengungrangi cabor yang ditandingkan sebanyak 10-15 cabang. Alasannya, tuan rumah Papua tidak punya cukup anggaran untuk menyelenggarakan pertandingannya. (saf)