Berita Riau
Emak-emak Unjuk Rasa Depan Kantor Gubernur Riau Sambil Bawa Peralatan Masak, Ini 8 Tuntutannya
Dalam orasinya, ratusan emak-emak ini menyampaikan sejumlah tuntutan terkait persoalan kebakaran hutan dan lahan yang akibatkan kabut asap.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Emak-emak Unjuk Rasa Depan Kantor Gubernur Riau Sambil Bawa Peralatan Masak, Ini 8 Tuntutannya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah sempat tertahan di depan pintu pagar masuk Kantor Gubenur Riau, ratusan ibu-ibu yang melakukan unjuk rasa menuntut kabut asap ini diizinkan untuk masuk ke komplek kantor Gubernur Riau.
Mereka kemudian melanjutkan orasi di halaman kantor Gubenur Riau.
Dalam orasinya, ratusan emak-emak ini menyampaikan sejumlah tuntutan terkait persoalan kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap di Riau, Selasa (24/9/2019).
Mereka menyebut, selama 22 tahun kebakaran lahan dan hutan Riau selalu terjadi setiap musim kering. Setiap tahun pula masyarakat Riau harus menghirup udara beracun dari asap kebakaran lahan dan hutan di Riau.
Baca: FOTO: Pekanbaru Job Fair 2019, Ada Kesempatan Kerja di Luar Negeri
Selain masalah kesehatan akibat bencana asap, rakyat juga harus dihadapkan dengan masalah ekonomi yang semakin memprihatinkan.
Rakyat terbatas menjalankan aktiftas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup, biaya listrik membengkak, anak-anak tidak dapat menjalankan aktivitas sekolah dan bebas bermain.
Bahkan mobilitas rakyat melalui udara terhambat.
Dalam aksi ini setidaknya ada delapan tuntutan yang disampaikan oleh kaum perempuan di Riau ini. Diantaranya padamkan api kebakaran hutan dan lahan di Riau, kedua, selamatkan korban asap di desa dan kota. Selanjutnya bangun pusat rehabilitasi korban asap.
"Kami juga mendesak pemerintah agar cabut HGU dan hentikan perizinan perusahaan perkebunan yang melakukan pembakaran lahan. Kami juga meminta kepada aparat penegak hukum agar menghentikan kriminaliasi terhadap petani kecil," kata Helda Kasmy koordinator umum aksi unjuk rasa gerakan perempuan dan rakyat riau melawan asap saat melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Riau.
Baca: BREAKING NEWS: Emak-emak di Riau Unjuk Rasa Bawa Peralatan Masak, Protes Karhutla dan Kabut Asap
Selain itu, massa juga mendesak pemerintah daerah agar melindungi dan majukan kemampuan rakyat untuk berproduksi secera bebas di pedesaan sehingga bisa berproduksi secara efektif dan efisien tanpa membakar lahan.
Terakhir jalankan land reform sejati dan bangun industri nasional.
Seperti diketahui, ratusan emak-emak yang tergabung dalam gerakan perempuan dan rakyat riau melawan asap menggeruduk kantor Gubernur Riau, Selasa 24 September 2019.
Aksi emak-emak ini juga tampak berbeda dari aksi-aksi sebelumnya.
Sebab meraka tidak hanya membawa spanduk dan karton saja, namun ibu-ibu ini tampak melengkapi dirinya dengan membawa beragam peralatan memasak.
Seperti mangkok, baskom, teflon, telenan, sendok spatula dan beragam jenis alat memasak lainya.
Baca: Ratusan Mahasiswa Polbeng Gelar Aksi di DPRD Bengkalis, Sempat Dorong-dorongan dengan Aparat
Selain menyampaikan orasi menuntut pemerintah daerah dan pusat segera menuntaskan persoalan kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap di Riau, pendemo juga mengisi unjuk rasa dengan menampilkan puisi yang berisi sindiran terhadap pemerintah yang tidak kunjung menyelesaikan persoalan karhutla dan kabut asap di Riau.
"Anak-anak kita dirumah sesak nafas, karena udara kotor. Ini akibat ulah penguasa yang rakus yang membiarkan hutan kitadibakar. Hidup kita bukan untuk hari ini, tapi juga untuk anak cucu kita nanti," kata Helda Kasmy. (Syaiful Misgiono)