Eka Ditemukan Tewas di Kamar Hotel Dengan Telinga Ditutupi Headset Yang Terhubung Ke Android

Di sebelah kaki korban, 1 pasang headset dan 1 unit HP iPhone 6s warna abu-abu. Headset tersebut masih terpasang di telinganya.

istimewa
Eka Ditemukan Tewas di Kamar Hotel Dengan Telinga Ditutupi Headset Yang Terhubung Ke Android 

Di sebelah kaki korban, 1 pasang headset dan 1 unit HP iPhone 6s warna abu-abu. Headset tersebut masih terpasang di telinganya.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pemuda ditemukan tewas dalam keadaan telinga masih menggunakan headset.

Pemuda usia 24 tahun ini ditemukan tergeletak tak bernyawa di kamar No.12 Hotel Panorama Cottage, Jalan Sriwijaya Legian Kuta Badung, Sabtu (28/9/2019) malam.

Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa mengatakan, berdasarkan identitas korban yang ditemukan pria ini bernama Putu Eka Wahyudi, seorang pedagang asal Banjar Cepake Desa Pangiayangan Kecamatan Pekutatan, Jembrana.

 

"Sebelumnya tinggal di mess, karena mess dalam tahap perbaikan maka korban dan orang tuanya untuk sementara tinggal di kamar no. 12," ungkapnya.

Terpisah, ayah korban, I Made Suwastra mengatakan saat kejadian dirinya baru saja pulang kampung.

Setelah datang di kamarnya, ia mendapati anaknya terbaring kaku dengan masih terdapat headset di telinganya.

Setelah dipastikan, ternyata sang putra sudah meninggal dunia.

Putu Eka ditemukan terbujur kaku di kamar hotel di Kuta, Sabtu (28/9/2019).
Putu Eka ditemukan terbujur kaku di kamar hotel di Kuta, Sabtu (28/9/2019). (Istimewa)

"Dari keterangan saksi ayah korban terakhir melihat anaknya pada Jumat (27/9/2019) pagi sekitar pukul 08.00 Wita," ujar dia.

Saat ditemukan, kondisi korban sudah tidur telentang di atas tempat tidur, kaki di barat kepala di timur, kedua tangan menekuk di dada dan kondisi badan membiru.

"Di telinga masih ada headset. Namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujarnya.

 

Di sekitar lokasi kejadian juga hanya ditemukan 1 botol air mineral ukuran 1 liter sisa setengah botol, 1 celana panjang warna hitam diduga milik korban, di sebelah kaki korban, 1 pasang headset dan 1 unit HP iPhone 6s warna abu-abu.

Dari keterangan saksi ayah korban juga tidak ditemukan riwayat sakit pada korban selama ini.

"Untuk lebih mengetahui jelasnya sebab-sebab korban meninggal dunia perlu kiranya dilakukan autopsi terhadap jasad korban," ujarnya.

Kerangka tanpa kepala dan harta karun di Cirebon

Pekerja proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan Cirebon menemukan sejumlah benda aneh ketika tengah bekerja yakni kerangka manusia tanpa kepala, sumur, gapura, batu bata berukuran besar, dan guci abu.

Benda tersebut ditemukan kira-kira empat meter di bawah permukaan tanah.

Awalnya, pekerja sedang melakukan tahap pengerjaan basement untuk proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan.

Kontraktor PT Inti Cipta Sejati, Heru mengatakan benda aneh tersebut tidak dirusak oleh pihaknya.

Pengerjaan basement dalam proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan, Jl Kartini, Kota Cirebon, Rabu (18/9/2019).
Pengerjaan basement dalam proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan, Jl Kartini, Kota Cirebon, Rabu (18/9/2019). (tribunjabar/ahmad imam baehaqi)

Ia hanya menggeser kerangka manusia tanpa kepala tak jauh dari tempat penemuan.

"Semuanya masih ada di lokasi, tidak kami apa-apakan," ucap Heru saat ditemui di Alun-alun Kejaksan, Kota Cirebon, Rabu (18/9/2019).

Pihaknya harus menggeser kerangka manusia tanpa kepala karena tempat penemuan tulang belulang itu akan dicor.

"Ditemukannya saat kami menggali untuk pembuatan basement Alun-alun Kejaksan," katanya.

Benda-benda yang ditemukan juga tak diubah bentuknya oleh pihak kontraktor.

"Enggak banyak yang kami lakukan karena memang enggak terlalu paham juga," ujarnya.

Lokasi penemuan kerangka manusia tanpa kepala itu diduga merupakan kuburan zaman dulu.

Hal tersebut diungkapkan oleh arkeolog Cirebon, Dedy S Mushasi.

Ia merujuk penemuan kendi abu dan kerangka manusia namun hal tersebut belum dapat dipastikan karena hanya sebatas indikasi awal.

Dedy meminta agar proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan dihentikan sementara.

Ia menduga benda-benda yang ditemukan kontraktor dalam proyek itu merupakan benda kuno dan masuk kategori cagar budaya.

Sejumlah pekerja menggarap proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan, Jl Kartini, Kota Cirebon, Selasa (10/9/2019).
Sejumlah pekerja menggarap proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan, Jl Kartini, Kota Cirebon, Selasa (10/9/2019). (Tribunjabar/Ahmad Imam Baehaqi)

Lulusan Jurusan Arkeologi Udayana Bali itu pun mengimbau pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut berkoordinasi dengan pihak terkait terutama di bidang cagar budaya.

"Jika ada indikasi yang mengarah ke sana, maka harus cepat ditindaklanjuti karena ini berkaitan dengan penyelamatan cagar budaya," ujar Dedy S Mushasi kepada Tribun Jabar, Rabu (18/9/2019).

Selain itu, pihaknya menilai seharusnya tim cagar budaya Kota Cirebon bertindak cepat untuk mengumpulkan data di lapangan.

Terutama setelah adanya temuan benda-benda tersebut di Alun-alun Kejaksan.

"Langkah kontraktor yang tidak memindahkan temuan itu sudah benar," ujar Dedy S Mushasi.

Pasalnya, agar kondisi artefak yang ditemukan tetap di berada di tempatnya dan memudahkan proses pengumpulan data tim cagar budaya.

Dedy mengimbau agar sebaiknya temuan tersebut segera dilaporkan ke instansi terkait yakni, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon.

"Bisa juga langsung ke Balai Arkeologi di Bandung atau Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang," kata Dedy S Mushasi.

Ia mengatakan, hal-hal mistis yang biasa dikaitkan dalam penemuan benda kuno hanyalah pola pikir masyarakat yang membangunnya.

Penemuan Kerangka di Jalan Abadi, Kabupaten Sekadau Sabtu (28/9/2019). TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRY JULIANSYAH
Penemuan Kerangka di Jalan Abadi, Kabupaten Sekadau Sabtu (28/9/2019). TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRY JULIANSYAH (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRY JULIANSYAH)

Menurut dia, temuan kerangka manusia tanpa kepala dalam proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan sebenarnya merupakan hal yang biasa terjadi.

Pasalnya, temuan kerangka utuh maupun tidak merupakan hal yang lumrah pada jejak arkelogis.

"Saat ada kabar temuan kerangka manusia tanpa kepala, opini masyarakat langsung menggiring ke hal-hal mistis," ujar Dedy S Mushasi.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putu Eka Terbujur Kaku di Kamar Hotel, Headset Masih Melekat di Telinganya, https://www.tribunnews.com/regional/2019/09/29/putu-eka-terbujur-kaku-di-kamar-hotel-headset-masih-melekat-di-telinganya.


Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved