Berita Riau
STORY- Kisah Pilu Anak Imigran di Riau, Tujuh Tahun Hidup di Penampungan hingga Sekolah di Pekanbaru
Story atau kisah anak imigran atau pengungsi dari beberapa negara Timur Tengah di Riau, tujuh tahun hidup di penampungan hingga sekolah di Pekanbaru
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
STORY - Kisah Anak Imigran di Riau, Tujuh Tahun Hidup di Penampungan hingga Sekolah di Pekanbaru
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Story atau kisah anak imigran atau pengungsi dari beberapa negara Timur Tengah di Riau, tujuh tahun hidup di penampungan hingga sekolah di Pekanbaru.
Sebanyak 20 orang anak imigran sudah mulai belajar di SDN 150 Kota Pekanbaru pada Senin (30/9/2019).
Baca: Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi harus Jadi PENDEKAR HUKUM, Terkait Kejahatan di Riau
Baca: WOW, Mantan Wakil Rakyat di Riau Diduga JUAL dan SEWAKAN Mobil Dinas, Mobil Terlacak Ada di Sumbar
Baca: STORY - KISAH Cewek Cantik Asal Riau Jadi Fashion Designer, Terinspirasi Ali hingga Shireen Sungkar
Mereka mulai berbaur di SD itu untuk menimba ilmu walau sekarang berstatus pengungsi.
Puluhan anak itu belajar di sekolah yang berada di Jalan Patria Sari, Kota Pekanbaru.
Mereka bisa sekolah di sana karena jaraknya tidak terlalu jauh dari Wisma Orchid.
Wisma itu adalah satu penampungan imigran di Kota Pekanbaru.
"Kita sengaja pilih sekolah yang berada dekat lokasi penampungan, apalagi mereka tidak punya kendaraan," jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal kepada Tribun, Senin sore.
Jamal memastikan pada hari pertama anak imigran masih sekolah tidak ada kendala.
Ia menyebut tidak cuma anak-anak imigran yang bakal berbaur di sekolah.
Orangtua anak imigran juga berbaur dengan wali murid lainnya.
Baca: Terkait Aksi Demonstrasi Mahasiswa dan Siswa di Indonesia, Disdikbud Meranti akan Surati Sekolah
Baca: Dua Anggota DPRD Riau Temui Demonstran, Janji Teruskan Tuntutan Mahasiswa ke DPR RI Pekan Ini Juga
Baca: HATI-HATI! Wanita 33 Tahun di Riau Berhasil Tipu 53 Orang Raup Uang Korban Rp 480 Juta, Ini Modusnya
Mereka yang langsung mengantar dan jemput anaknya kembali ke penampungan imigran.
"Makanya dipilih sekolah terdekat, setiap hari diantar orangtuanya," paparnya.
Ia menyebut bahwa para anak imigran mulai masuk sekolah secara bertahap mulai awal pekan ini.