Dua Ekor Harimau Terlihat di Dusun Sinar Danau, Pelangiran, Inhil, Diduga Induk dan Anaknya

BBKSDA Riau mengatakan, kawasan tempat harimau terlihat memang habitatnya, dan itu berdekatan dengan pemukiman warga.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: rinaldi
Dok Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Harimau Sumatra kembali terlihat di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil. 

tribunpekanbaru.com - Masyarakat di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), diteror oleh kehadiran harimau Sumatra.

Tak hanya satu, si kucing belang raksasa yang menampakkan diri dikabarkan berjumlah dua ekor.

Kemunculan harimau Sumatra di daerah itu memang bukan sekali dua kali terjadi, melainkan cukup sering. Misalnya saja kasus harimau Sumatra yang kemudian diberi nama Bonita dan Boni, yang sampai memakan korban beberapa waktu lalu.

Belum lagi baru-baru ini, tepatnya sekitar sebulan yang lalu, seorang warga juga tewas karena diterkam si datuk belang.

"Dulu kan ada kasus Bonita yang masuk ke pemukiman. Setelah tertangkap, harimau itu kini sudah dievakuasi dari lokasi," jelas Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Andri Hansen Siregar, Rabu (2/10).

Terlebih, menurut Hansen, Dusun Sinar Danau berada di landscape Kerumutan. Di kawasan itu masih ada vegetasi hutan yang tetap terjaga, yang memang menjadi habitat harimau Sumatra.

Menanggapi laporan adanya konflik antara manusia dan harimau di kawasan itu, tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah beberapa kali mendatangi lokasi. Namun disebutkan Andri Hansen, tim di lokasi hanya menemukan bukti sekunder berupa jejak.

Setidaknya, ada dua jejak harimau dengan ukuran berbeda yang ditemukan di hutan yang tak jauh dari pemukiman warga. Jaraknya hanya sekitar 6 sampai 7 kilometer saja dari pemukiman. Jejak itu ditemukan memang di dalam kawasan yang masuk habitat harimau.

Diduga ukuran jejak kaki yang berbeda ini berasal dari dua ekor harimau yang berbeda pula. Diperkirakan adalah indukan harimau dewasa dan anaknya yang masih berusia remaja.

Selain jejak, petugas juga menemukan bangkai babi hutan tak jauh dari wilayah konsesi perusahaan. Tubuh babi itu sudah tidak utuh lagi, diduga sebagian sudah dimangsa oleh harimau Sumatra.

"Penemuannya sekitar akhir September 2019 lalu, ketika petugas sedang memadamkan kebakaran lahan di pinggir hutan," tambah Andri Hansen. (rzk)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved