Generasi Muda Wajib Tahu, Kemampuan Prajurit TNI Gagalkan Pencurian Data oleh KGB Rusia
Kemampuan prajurit TNI tak perlu diragukan lagi, sejarah mencatat seluruh prestasi mengagumkan bangsa tersebut.
Untuk menangkap Finenko, Bakin akan menggunakan Susdaryanto sebagai umpan sehingga Finenko bisa diringkus lebih mudah.
Sebagai langkah pertama, Bakin terlebih dahulu menangkap Susdaryanto yang sedang dalam perjalanan menuju Jakarta Timur.

Susdaryanto yang sama sekali tak menduga akan ditangkap, ketika berada dalam tahanan langsung mengakui kegiatan mata-matanya dan siap membantu upaya penangkapan Finenko.
Para personel Bakin pun mempersiapkan anggotanya untuk menyergap Finenko yang akan menunggu Susdaryanto di restoran di kawasan Jakarta Timur.
Bakin kemudian menempatkan anggotanya di sejumlah titik strategis seperti di belakang restoran dan sekeliling restoran.
Tak hanya itu, di dalam restoran, ditempatkan pula agen yang berpura-pura sebagai tamu restoran.
Libatkan anak dan istri
Pimpinan operasi, Mayor Sutardi bahkan membawa istri dan ketiga anaknya.
Istri dan anak-anak Mayor Sutardi sama sekali tak mengetahui operasi penyamaran itu sehingga tetap bersikap sewajarnya.
Mayor Sutardi berani membawa istri dan ketiga anaknya karena yakin tak akan terjadi tembak-menembak.
Para petugas dari Bakin mulai waspada ketika Susdaryanto yang menjadi umpan tiba di restoran sambil membawa dua rol film yang dimasukkan dalam kardus pasta gigi pepsodent.
Ketika melihat pria yang menunggunya, Susdaryanto terperanjat karena orang itu bukan Finenko melainkan Asisten Atase Rusia di Indonesia, Letkol Sergei Egorov.
Susdaryanto khawatir jangan-jangan Egorov bersenjata dan jika melawan saat ditangkap akan menimbulkan insiden berdarah.
Untuk menenangkan suasana, Susdaryanto lalu mengajak ngobrol Egorov dan tak lama kemudian barang pesanan Finenko berupa kotak pepsodent diserahkan kepada Egorov.
Melihat Egorov menerima barang yang bisa dipakai sebagai bukti di depan hukum, perintah penangkapan segera diberikan.