Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Warga Papua Nugini Tolak KKB Papua Masuk ke Daerahnya: Singkirkan Mereka (KKB) dari Vanimo!

Tokoh masyarakat Papua Nugini (PNG) di perbatasan dengan Indonesia, Ray Tanji, menolak kehadiran para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua

(EMTV: Istimewa)
Komandan Kepolisian West Sepik Papua Nugini Moses Ibsagi. (EMTV: Istimewa) 

Warga Papua Nugini Tolak KKB Papua Masuk ke Daerahnya: 'Singkirkan Mereka (KKB) dari Vanimo!'

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tokoh masyarakat Papua Nugini (PNG) di perbatasan dengan Indonesia, Ray Tanji, menolak kehadiran para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayahnya.

Dia meminta aparat berwenang untuk memulangkan mereka ke Jayapura.

"Saya minta Pemerintah Papua Nugini untuk menyingkirkan orang-orang ini dari Vanimo, karena mereka lah yang menimbulkan masalah di perbatasan selama ini," ujarnya.

Tanji merupakan tokoh masyarakat di Wutung, Vanimo, Propinsi West Sepik yang berbatasan langsung dengan distrik Skouw, Jayapura, Indonesia.

Tanji meminta aparat PNG untuk menyelidiki kehadiran dan aktivitas elemen KKB Papua untuk menjaga keamanan warga setempat.

Menurut dia, warga masyarakat PNG di perbatasan telah menderita akibat ulah para pejuang separatis tersebut.

"Pemerintah PNG hanya perlu melakukan satu hal, pulangkan mereka ke wilayahnya sendiri, yaitu ke Indonesia," ucap Ray Tanji.

Pada 1 Oktober lalu, dilaporkan adanya kontak senjata antara aparat militer RI dan elemen KKB Papua yang menuntut Papua Merdeka.

Akibat peristiwa itu, pihak berwenang langsung menutup akses perbatasan Indonesia - PNG di Skouw-Wutung, Distrik Muara Tami, Jayapura.

Menurut laporan kantor berita Antara, penutupan perbatasan dibenarkan oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG dari Yonif 713/ST Mayor Inf Dony Gredinand.

Menurut dia, bunyi tembakan terdengar beberapa kali pada Pukul 06.00 WIT menyebabkan kekhawatiran di kalangan warga perbatasan.

Mayor Dony juga membantah adanya aparat keamanan RI yang terkena tembakan, sebagaimana disebutkan dalam laporan yang belum terkonfirmasi bahwa ada dua prajurit RI yang terluka.

"Tidak ada yang kena tembakan atau lainnya, warga di perbatasan aman semua," ujar Mayor Dony.

Secara terpisah Komandan Kepolisian Propinsi West Sepik PNG Moses Ibsagi menjelaskan kepada ABC bahwa pihaknya belum pernah mendengar adanya aktivitas elemen Papua Merdeka di wilayah itu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved