Tim Riset Unilak Ciptakan Aplikasi Parameter Wisata Halal Berbasis Android
Tim Riset Unilak menciptakan prototipe aplikasi berbasis android bernama Parameter Wisata Halal yang bisa diakses secara gratis di Google Playstore.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pariwisata halal saat ini telah menjadi sektor pendapatan di banyak negara.
Termasuk di negara-negara non-Muslim seperti Jepang, Thailand, Taiwan dan beberapa negara lain.
Segmen turis muslim ditarget menjadi pasar yang potensial.
Memanfaatkan peluang ini, Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru melakukan sinergi peneliti lintas bidang ilmu dalam rangka menemukan terobosan untuk membantu percepatan program pariwisata halal di Indonesia.
Dengan diketuai oleh Dr. Junaidi (Ilmu Budaya) dan beranggotakan Afred Suci, M.Si., (Pemasaran), Satria Tri Nanda, M.Si., (Akuntansi), Dr. Bagio Kadaryanto (Hukum) dan dibantu oleh Lucky Lhaura, M.Kom (Ilmu Komputer), tim ini berhasil mengoptimalkan dana hibah penelitian strategis nasional dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Temuan yang dihasilkan berupa blueprint penilaian standarisasi wisata halal, untuk tiga sektor terkait yaitu hotel, restoran dan objek wisata.
Meskipun pariwisata halal saat ini telah menjadi salah satu program inti pemerintah untuk mampu menggenjot devisa, namun sejauh ini belum ada parameter standar untuk mengklasifikasikan tingkat penenuhan unsur-unsur halal dalam operasional pariwisata.
• Khawatiran Hengkang dari Klub, Barcelona Berencana Beri Kontrak Seumur Hidup Bagi Messi
Permasalahan yang dihadapi pelaku usaha wisata adalah belum adanya panduan yang terstandarisasi untuk mampu mengadopsi dan menyesuaikan operasionalnya agar sejalan dengan prinsip-prinsip halal.
Tidak hanya sebatas blueprint, tim juga melakukan terobosan progresif lain dengan menciptakan prototipe aplikasi berbasis android bernama Parameter Wisata Halal yang bisa diakses secara gratis di Google Playstore.
• Bukannya Menggauli Istri, Si Pria Malah Nafsu Lihat Pendamping Pesta Istrinya, Lakukan Persetubuhan
Melalui aplikasi ini, pelaku usaha wisata di sektor hotel, restoran dan objek wisata, bisa melakukan evaluasi mandiri (self-assessment) untuk mengetahui sejauh mana mereka sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan turis Muslim.
Ketua Tim, Dr. Junaidi menjelaskan, tim riset wisata halal Unilak sangat mengharapkan agar terobosan ini bisa disambut dan disinergikan dengan program pemerintah dan asosiasi pariwisata.
Salah satu harapannya adalah kedepannya bisa dibentuk sebuah lembaga formal yang dapat melakukan akreditasi dan sertifikasi pariwisata halal di Indonesia.
Prototipe aplikasi ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan menjadi salah satu pionir di dunia.
Dimana dimensi penilaiannya bisa dilakukan di tiga sektor pariwisata sekaligus.
Oleh karena itu, masih perlu dilakukan sejumlah perbaikan dan pengembangan fitur yang bisa mengakomodir berbagai kebutuhan operasional wisata halal.