Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

78 Kecamatan di Riau Rawan kebakaran Lahan

Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengungkap, ada 78 kecamatan di Riau yang teridentifikasi rawan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
FOTO/ISTIMEWA
Kapolres Inhil AKBP Indra Duaman, S.IK mendinginkan Karhutla di Jalan Paruna, Desa Pekan Kamis, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengungkap, ada 78 kecamatan di Riau yang teridentifikasi rawan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

78 kecamatan yang rawan ini pun menjadi perhatian Pemprov Riau.

Pihaknya mengingatkan agar masyarakat tidak lagi melakukan pembakaran lahan saat membuka lahan untuk perkebunan.

"Secara bertahap kita akan menyediakan alat berat untuk 78 kecamatan tersebut,supaya masyarakat yang nantinya ingin membuka lahan tidak lagi dengan cara membakar,"kata Edy usai melakukan Rapat Kerja (Raker) dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Hotel Furaya Pekanbaru, Selasa (22/10/2019).

"Kalau ini dapat terealisasi dengan baik, kedepannya warga bisa memanfaatkan alat berat itu untuk membuka lahan. Jadi tidak lagi dengan cara membakar lahan," imbuhnya.

RAPP Gelar Pekan Seni Budaya 2019

Edy mengimbau seluruh pemerintah desa untuk dapat memberikan perhatian lebih terhadap dampak lingkungan,pasca Karhutla serta bencana lainnya.

"Kita sudah melakukan langkah terhadap ini. Bahkan di pihak kepolisian sebagai Satgas hukum itu sudah ada 67 kasus satu korporasi. Sisanya perorangan. Dan itu sudah dilakukan penindakan hukum," ujarnya.

Wagubri berharap apa yang menjadi program dari Pemprov Riau ini dapat direalisasikan dengan baik dan terwujud.

Supaya ke depan tidak ada lagi terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Saya tidak bosan-bosannya untuk menghimbau dan mengajak rekan-rekan kepala desa untuk dapat mengingatkan warga/masyarakatnya untuk tidak melakukan pembakaran hutan lagi dalam pembukaan lahan," katanya.

Lewat Pemungutan Suara, Dr. Junaidi Ditetapkan Menjadi Rektor Terpilih Unilak

Meskipun diakuinya, untuk mengajak masyarakat agar tidak lagi melakukan pembakaran hutan dan lahan itu cukup sulit.

Sebab tetap saja ada masyarakat yang membandel dan nekat membuka lahan untuk perkebunan dengan cara membakar.

"Kami dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten kota dan desa akan terus menerus mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar. Kami tidak akan bosan mengingatkan masyarakat supaya tidak membakar lahan," sebutnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved