Komentari Persaingan di Pilpres hingga Prabowo jadi Menteri Jokowi, Rocky Gerung: Kayak Kawin Paksa
Rocky Gerung mengatakan ia tidak mengkritik mereka yang memilih untuk bergabung dengan pemerintahan,
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
"'Oh ini pasukan yang sebetulnya disiapkan untuk bagi-bagi lagi anggaran negara itu, sehingga soal-soal kesejahteraan itu dilupakan'."
Selanjutnya Rocky Gerung juga mengungkapkan bila bertahan untuk mengawasi pemerintahan dari luar sebagai oposisi adalah sebuah tindakan mulia.
• Ini Sosok Seksi Puteri Pariwisata 2016 Disebut Berinisial PA Yang Diduga Terlibat Prostitusi Online
• Barbie Kumalasari Pancing Kemarahan Danang DA? Istri Galih Sebut Goyang Panjat Tiang Itu Lebay
• Inilah 6 Srikandi di Kabinet Indonesia Maju, Angela Tanoesoedibjo jadi Wamenparekraf
"Tapi poin saya selalu adalah apa susahnya untuk bertahan di luar kekuasaan kan orang menggap itu mulia," ujar Rocky Gerung.
Menurutnya tetap menjadi oposisi tidak sekedar mulia namun juga menjalankan fungsi berpolitik dengan semestinya.
"Bukan sekedar mulia, kan memang itu fungsi dari berpolitik, politik enggak mungkin terbagi habis di dalam Istana kan musti di luar itu," ungkap Rocky Gerung.
Ia juga menambahkan dengan adanya oposisi di permerintahan kondisi bangsa Indonesia juga akan menjadi stabil.
"Kedua justru dengan adanya oposisi, bangsa ini jadi stabil, kalau enggak ada oposisi begitu ada tanda-tanda keretakan di kabinet, langsung terjadi frontalisasi opini antara rakyat dan kekuasaaan," terang Rocky Gerung.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 01:39:
Dalam acara tersebut, Rocky Gerung juga menyoroti sosok-sosok yang dipilih Jokowi sebagai pembantu presiden.
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa di luar sana masih banyak orang yang lebih berkualitas dan pantas masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Kalau right man on the right place, di luar lebih banyak yang lebih berkualitas sebetulnya," ujar Rocky Gerung.
Ia pun menambahkan bahwa Jokowi juga mesti memilih susunan kabinet yang baru dengan adanya rasa aman agar nantinya tidak ada yang mengganggu.
"Tapi kan mesti ada rasa aman pada presiden nanti diganggu, maka dia pilih yang begituan," katanya.
Menurutnya susunan kabinet periode 2019-2014 itu dipilih oleh Jokowi untuk memenuhi ambisi sang presiden.
"Tapi bagi saya bukan soal komposisinya, tapi semacam ambisi presiden untuk, kan dia bilang ini kabinet yang akan menghasilkan landasan untuk Indonesia 100 tahun," jelas Rocky Gerung.
"2000 berapa, 2045 sudah punya pertumbuhan 10 persen, dan bisa mencapai perkapita sekian ribu dolar itu," sambungnya.
Rocky Gerung mengatakan bisa jadi dalam seminggu pertama kabinet baru mulai berjalan, mereka saling merugikan satu sama lainya.