Bukan Tukang Ojek, Perusuh KKB PD Laporkan Ke Komandan Telah Berhasil Tembak Mati Anggota TNI/Polri
Mereka melaporkan ke komandan KKB jika mereka telah berhasil menembak mati anggota TNI/Polri. Padahal yang mereka tembak itu ialah warga sipil.
Mereka melaporkan ke komandan KKB jika mereka telah berhasil menembak mati anggota TNI/Polri. Padahal yang mereka tembak itu ialah warga sipil.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah peristiwa penembakan terhadap tiga tukang ojek pada Jumat (25/10/2019), Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengeluarkan rilis melalui Facebook.
Dalam rilisnya, TPNPB menyatakan KKB telah berhasil menembak mati tiga anggota TNI/Polri.
Berikut rilis lengkapnya seperti dikutip Gridhot.ID dari laman ssambom.blogspot.com, Jumat (25/10/2019).
"Management Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah menerima laporan langsung dari Kabupaten Intan Jaya, Papua, hari ini Jumat tanggal 25 Oktober 2019 tentang Penembakan terhadap anggota TNI/POLRI ini.
Laporan ini dilaporkan langsung oleh Panglima KODAP TPNPB Sinak Bridgen Militer Murib melalui telp selulernya, dan penembakan ini dilakukan pada 9:24, pagi waktu Intan Jaya.
Dilaporkan bahwa saat baku tembak antara Militer Indonesia dan pasukan TPNPB-OPM di Kabupaten Intan Jaya pada hari ini Jumat 25 Oktober 2019, Pasukan TPNPB-OPM telah berhasil tembak mati 3 anggota TNI/POLRI.
Dalam laporannya mengatakan bahwa mayat korban baru saja dievakuasi, yaitu sekitar pukul 3:23 sore oleh Pemerintah Kabupaten Intan Jaya.
Pantauan pasukan TPNPB-OPM di lokasi penembakan melihat utusan salah satu kepala Distrik yang datang untuk evakuasi korban.

Selanjutnya mayat anggota TNI/POLRI telah dievakuasi di pusat Kota Kabupaten Intan Jaya, di markas TNI/POLRI.
Untuk diketahui bahwa pasukan TPNPB-OPM sudah berada di Kabupaten Intan Jaya untuk perang lawan militer dan polisi Indonesia.
Dalam penembakan ini, Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen dan Bridgen Militer Murib mengatakan bahwa mereka bertanggungjawab, dan perang akan kami lanjutkan terus sempai PT. Freeport Indonesia harus tutup dan PBB segera mengatur langkah Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi Bangsa Papua.
Yang melaporkan peristiwa baku tembak TPNPB vs TNI/POLRI oleh salah satu pimpinan TPNPB-OPM KODAP SINAK, MILITER MURIB kepada Maras Pusat Melalui Staff KOMNAS TPNPB-OPM.
Diteruskan kepada semua journalists di seluruh dunia dan juga disampaikan kepada para Pekerja HAM di seluruh dunia oleh juru bicara OPM Tuan Sebby Sambom.
Terima kasih atas kerja sama yang baik."
Diberitakan sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua kembali berbuat kejam dan tak berperikemanusiaan.
Jelang kedatangan Presiden Jokowi ke Papua, kelompok kriminal tersebut menembak tigas tukang ojek secara brutal di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10/2019).
Ketiga korban yang ditembak mati tersebut bernama Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25).
"Ketiga korban adalah tukang ojek yang selama ini bekerja melayani transportasi masyarakat di wilayah Distrik Sugapa," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui rilis, Sabtu (26/10/2019).
Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat disebabkan senjata tajam di sekujur tubuh.
Penemuan ketiga jenazah pertama kali dilaporkan oleh seorang caleg terpilih, Titus Kobogau, yang dihadang dan ditodong KKB saat akan menjemput seorang gembala Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Saat itu Titus melihat ketiga korban telah meninggal di tempat.
"Diduga ketiga korban baru saja dieksekusi setengah jam sebelumnya.
Oleh kelompok tersebut Titus diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan menyampaikan kabar kepada Bupati Intan Jaya.
Natalis Tabuni dan Deki Belau (tokoh pemuda) tiba di TKP dan segera mengevakuasi jenazah para korban menuju Puskesmas Sugapa," kata Eko.
Menurut dia, para pelaku penembakan merupakan kelompok separatis OPM pimpinan Lekagak Talenggen.(*)