Pemakaman Gadis Ini Dihadiri Ribuan Orang, Pelaku Membakarnya Hidup-hidup Dapat Hukuman Setimpal
Kasus viral seorang gadis yang tewas setelah dibakar hidup-hidup gara-gara melaporkan pelecehan asusila
Dengan bantuan keluarga, Nusrat pergi melaporkan pelecehan yang dialaminya ke polisi.
Di kantor polisi setempat Nusrat memberikan pernyataan.
Dia seharusnya diberikan lingkungan yang aman untuk mengingat kembali pengalaman traumatisnya.
Sebaliknya, dia justru direkam oleh petugas yang tak bertanggung jawab.
Dikutip dari BBC, dalam video itu, Nusrat tampak tertekan dan berusaha menyembunyikan wajahnya dengan tangannya.
Polisi terdengar mengatakan "bukan masalah besar" dan menyuruhnya untuk tidak menutupi wajahnya.
Video itu kemudian bocor ke media lokal.
Setelah menerima laporan Nusrat, kepala sekolah itu ditangkap pada 27 Maret 2019.
Namun justru itu menjadi awal yang buruk bagi Nusrat.
Sekelompok orang berkumpul di jalan menuntut pembebasan sang kepala sekolah.
• Akan Menikah dengan Adly Fairuz, Ini 5 Fakta Angbeen Rishi Sang Calon Menantu Wapres Maruf Amin
Diduga aksi protes itu direncanakan oleh dua murid laki-laki dan politisi lokal.
Orang-orang mulai menyalahkan Nusrat dan itu membuat keluarga gadis malang itu khawatir tentang keselamatannya.

Pada 6 April 2019, 11 hari setelah dugaan kekerasan asusila, Nusrat pergi ke sekolahnya untuk mengikuti ujian akhirnya.
Pada saat itu, Nusrat ditemani saudara laki-lakinya.
"Saya mencoba membawa saudara saya ke sekolah dan saya mencoba memasuki tempat itu, tapi saya dihentikan dan tidak diizinkan masuk," kata Mahmudul Hasan Noman, sudara laki-laki Nusrat.